Sukses

Sudah 42 Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sentani Papua

Pendataan korban belum selesai, namun sudah menyentuh angka 42 orang meninggal dunia.

Liputan6.com, Sentani - Korban banjir bandang di sembilan kelurahanan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, Sabtu (16/3/2019) malam terus bertambah. Banjir ini melanda Kelurahan Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri.

Minggu (17/3/2019) pagi, BNPB sudah mencatat ada 42 orang meninggal dunia, dan 21 orang luka-luka. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan data sementara ada 9 rumah rusak terdampak banjir di BTN Doyo Baru, 1 mobil hanyut, jembatan Doyo dan Kali Ular rusak.

"Ada sekitar 150 rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani, 1 pesawat jenis Twin Otter di Lapangan Terbang Adventis Doyo Sentani," kata Sutopo Purwo Nugroho.

Sekitar 50 orang mengungsi di Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah, 70 orang di Kediaman Bupati Jayapura, dan beberapa warga mengungsi di Kantor Basarnas Jayapura.

Simak video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab

Melihat dampak banjir bandang dan landaan banjir bandang yang terjadi di Sentani, kemungkinan disebabkan adanya longsor di bagian hulu yang kemudian menerjang di bagian hilir. Menurut Sutopo, karakteristik banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia diawali adanya longsor di bagian hulu kemudian membendung sungai sehingga terjadi badan air atau bendungan alami.

"Karena volume air terus bertambah kemudian bendung alami ini jebol dan menerjang di bagian bawah dengan membawa material-material kayu gelondongan, pohon, batu, lumpur dan lainnya dengan kecepatan aliran yang besar," kata Sutopo.

Dampak kerusakan dipastikan bertambah karena pendataan masih dilakukan dan belum semua daerah terdampak dijangkau oleh Tim SAR gabungan. Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih dilakukan di daerah terdampak. Posko didirikan untuk memudahkan koordinasi. Sebagian bantuan sudah disalurkan kepada masyarakat terdampak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.