Sukses

Basarnas Cari Nelayan yang Hilang Misterius di Perairan Maluku Utara

Nelayan tersebut tidak kembali sejak melaut pada Jumat, 15 Maret 2019, akhirnya Basarnas turun tangan melakukan pencarian.

Liputan6.com, Maluku Utara - Tim Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara, akhirnya turun langsung untuk mencari seorang nelayan pada Sabtu, 16 Maret 2019. Nelayan tersebut bernama Sahrul Katerumbingan (27), warga Desa Gamhoku, Kecamatan Tobelo Selatan itu melaut sehari sebelumnya dan belum kembali hingga kini.

"Korban menggunakan bodi katinting warna putih hijau saat melaut sejak Jumat kemarin dan hingga kini belum kembali," kata Kepala Basarnas Ternate, M Arafah seperti di lansir Antara, Sabtu, 16 Maret 2019.

Oleh karenanya itu, sekitar pukul 10.00 Wit, Tim SAR Gabungan bergerak menuju LKK dengan menggunakan RIB 03 Tobelo untuk mencari nelayan yang hilang secara misterius tersebut di perairan Tobelo dan sekitarnya.

Sebelumnya, Basarnas Ternate berhasil menyelamatkan sebuah speedboat berpenumpang 13 orang pada rute Jailolo-Sofifi, Pulau Halmahera yang karam akibat dihantam gelombang tinggi di perairan tersebut.

Berawal informasi yang disampaikan anggota Polairud Polda Malut kalau ada speed boat rute Jailolo-Sofifi mengalami mati mesin dan dihantam gelombang laut pada koordinat 0° 49'23" N- 127°28'16" E dengan jarak 5,83 NM dari Pelabuhan Ahmad Yani.

Setelah menerima informasi, sekitar pukul 18.41 WIT, Team Rescue Basarnas Ternate bersama anggota Polairud berangkat menuju LKP di Perairan Desa Maftutu, Pulau Tidore dan mengevakuasi sebagian korban, sebagian lainnya sebelumnya sudah dievakuasi oleh speed boat masyarakat menuju Pelabuhan Ferry, Kota Tidore.

"Setibanya di Pelabuhan Ferry, Kota Tidore dan langsung mengevakuasi seluruh korban menuju Pulau Ternate pukul 19.55 wit dan RIB 02 Ternate sampai di Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate dan seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat pada Jumat (15/3/2019) dinihari," katanya.

Plh Kepala Dinas Perhubungan Malut, Armin Zakaria ketika dikonfirmasi meminta kepada motoris terutama speedboat agar lebih mengutamakan keselamatan penumpang dengan mematuhi aturan pelayaran di daerah ini.

"Kami meminta pemilik speedboat harus memperhatikan informasi keadaan cuaca terkini yang setiap saat di rilis oleh BMKG sehingga bisa mengetahui keadaan cuaca di perairan Malut terutama kecepatan angin tinggi gelombang guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut," ujar Armin.

Selain itu, dirinya mengingatkan pada petugas yang mengawasi pelabuhan agar memberikan peringatan kepada pemilik kapal berukuran kecil maupun speedboat maupun penumpang  serta nelayan jika cuaca tidak memungkinkan untuk mengizinkan aktivitas pelayaran ke berbagai daerah terutama di wilayah Malut.

Saksikan video menarik pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.