Sukses

Bernostalgia Lewat Segelas Kafe Yen

Sepintas warnanya serupa kopi susu instan, tapi jangan terburu-buru menganggap rasanya sama dengan kopi susu kebanyakan. Aroma dan cita rasa espresso berpadu dengan susu murni dan krim kental manis lalu ditambah es batu membuat dahaga hilang dan lidah terpuaskan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kafe Yen bukan nama kafe atau tempat nongkrong. Ini adalah sebuah nama menu kopi susu yang sudah lebih dari 15 tahun mengukuhkan keberadaannya di Yogyakarta.

Jangan dibayangkan bentuknya seperti kopi susu tubruk kebanyakan. Jauh sebelum maraknya kedai kopi yang mengusung espresso based berkembang di Yogyakarta, menu ini sudah ada dan mencuri lidah penikmat kopi.

Sepintas warnanya serupa kopi susu instan, tapi jangan terburu-buru menganggap rasanya sama dengan kopi susu yang lain. Aroma dan cita rasa espresso berpadu dengan susu murni dan krim kental manis, lalu ditambah es batu membuat dahaga hilang dan lidah terpuaskan.

Pintaka Yuwana meracik menu eksperimen ini pada 2003, ketika ia menjadi barista Rumah Kopi Babarsari Sleman. Ketika itu, kopi susu ala Vietnam seperti ini belum dikenal di Yogyakarta.

Alhasil, Kafe Yen yang kala itu diberi harga Rp 6.000 per gelas menjadi menu unggulan yang banyak dipesan pengunjung kedai kopinya. Tidak butuh waktu lama bagi Om Koko, sapaan akrabnya, untuk menemukan komposisi ini.

"Cuma butuh satu hari saja dan langsung orang-orang di sekitar saya suruh mencicipi," ucapnya beberapa waktu lalu.

Sekalipun Rumah Kopi sudah tutup, Kafe Yen tidak hilang dari peredaran. Om Koko yang membuka kedai kopi sendiri tetap menyajikan Kafe Yen sebagai menu andalannya.

Saat ini Kafe Yen bisa dinikmati di Prada Kotabaru yang buka mulai pukul 10.00 sampai 23.00 WIB. Segelas Kafe Yen yang menyegarkan dan memanjakan lidah penikmat kopi dibanderol harga Rp 25.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menu Nostalgia

Kafe Yen seringkali dianggap sebagai segelas kopi susu yang sarat nostalgia. Bagaimana tidak, jika penikmat kopi ini rata-rata sekarang sudah berusia di atas 30 tahun dan menu ini mengingatkan mereka saat masih duduk di bangku kuliah awal.

"Kebanyakan mereka juga sudah keluar dari Yogyakarta untuk bekerja atau kembali ke kampung halamannya," kata Om Koko.

Jadi, ketika mereka datang ke Yogyakarta dan memesan segelas Kafe Yen, kenangan di kedai kopi saat awal kuliah kembali bergejolak. Terlebih, saat itu kedai kopi belum marak seperti sekarang ini.

Nilai nostalgia ini yang selalu dihadirkan oleh Kafe Yen. Untuk pengunjung yang baru merasakan Kafe Yen, mungkin nilai itu tidak begitu terasa.

Namun, tidak perlu khawatir Kafe Yen akan menjadi minuman yang biasa-biasa saja. Kekuatan Kafe Yen terletak di kekentalan dan pekatnya kopi yang pas ketika bersentuhan dengan lidah.

Menu serupa memang mulai bermunculan, tetapi Kafe Yen tetap menjadi pelopor kopi susu berbasis espresso pertama di Yogyakarta.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.