Sukses

Penumpang di Bandara Pekanbaru Turun Drastis, karena Kabut atau Tiket Mahal?

Jarak pandang memang sempat mencapai di bawah 1000 meter tapi itu bukan berasal dari kabut asap Karhutla.

Liputan6.com, Pekanbaru- Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau belum berdampak pada aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru. Jarak pandang memang sempat mencapai di bawah 1000 meter tapi itu bukan berasal dari kabut asap Karhutla.

"Dalam 10 hari terakhir, ada dua hari di mana visibility (jarak pandang) di bawah 1000 meter, tapi itu karena kabut (fog), bukan asap (smoke), itu beda," tegas Manager Angkasa Pura II Bandara SKK II Jaya Tahoma Sirait di Pekanbaru, Senin (11/3/2019).

Dia menjelaskan, beberapa penerbangan di bandara dalam beberapa hari terakhir memang ada delay. Hanya saja hal ini akibat pengaruh cuaca karena turunnya kabut ketika pagi hari menjelang.

"Jadi secara umum Karhutla di Riau belum berdampak pada penerbangan," tegas Jaya.

Selama tahun 2019, Jaya mengakui jumlah penumpang di Bandara SSK II turun hingga 30 persen. Sejumlah maskapai juga membatasi penerbangan dari Januari hingga 10 Maret menjadi 28 persen.

"Biasanya ada 90 sampai 96 penerbangan, tapi tahun ini hanya 70 sampai 80 penerbangan saja," sebut Jaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiket Masih Mahal

Kabut asap bukanlah penyebab, melainkan dampak masih tingginya harga tiket maskapai. Maskapai masih enggan menurunkan biaya perjalanan, baik dari ataupun tujuan ke Pekanbaru.

"Tiket masih tinggi dari kota-kota utama di Pulau Jawa atau kota destinasi seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan," tegas Jaya.

Atas keadaan ini, Jaya berharap pihak maskapai menurun harga tiket ke destinasi utama dari Pekanbaru, sebagaimana yang selama ini dijanjikan. Turunnya harga tiket disebut bakal meningkatkan mobilitas masyarakat di bandara.

Sementara untuk mengatasi penurunan itu, Jaya menyebut Angkasa Pura II sudah memangkas sejumlah biaya operasional. Pihaknya juga menawarkan rute baru yang diminati masyarakat.

"Namun belum diisi oleh maskapai, misalnya rute ke Danau Toba, Sumatera Utara," jelas Jaya.

Lebih jauh Jaya menyebut ada dua tempat penjualan tiket di bandara sudah tutup karena kenaikan harga tersebut. Penjualan tiket anjlok karena calon penumpang tidak berminat membeli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini