Sukses

Doa dan Harapan Umat Hindu dalam Ritual Melasti di Pantai Paseban Jember

Dalam gelar acara tersebut, ribuan umat Hindu mendoakan pelaksanaan Pilpres dan Pileg tahun 2019, bisa berjalan lancar, aman dan damai.

Liputan6.com, Jember - Sekitar 1500 umat Hindu dari Kabupaten Jember, Bondowoso, Lumajang, dan Situbondo, Jawa Timur, mengelar upacara ritual Melasti di Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (5/3/2019).

Ritual ini untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941 yang jatuh pada tanggal 7 Maret 2019 besok. Mereka mengusung tiga Jolen yang dilarung di laut Pantai Selatan Kabupaten Jember atau sekitar 60 kilometer dari pusat kota kabupaten Jember.

Sebagai ungkapan rasa syukur dan penyucian diri bagi umat Hindu, ketiga Jolen yang dilarung berisi hasil bumi, hewan ternak, dan ubo rampe.

"Upacara melasti ini adalah untuk pembersihan hati bagi kami umat Hindu, sebelum merayakan Hari Raya Nyepi, Jumat besok," tutur Pendawa Wacana atau Siraman Rohani, Ida Bagus Oka.

Dia menjelaskan, dalam gelar acara tersebut, ribuan umat Hindu mendoakan pelaksanaan Pilpres dan Pileg tahun 2019 berjalan lancar, aman, dan damai.

Dengan mensucikan unsur-unsur dalam diri, lanjutnya, harus dilakukan untuk menyambut penyepian ini. 

"Apalagi menjaga kerukunan juga harus diterapkan, saya adalah kita, kita adalah saya," katanya.

Saat ini sudah memasuki tahun politik 2019, Oka berpesan, untuk umat agar bisa menjaga kedamaian dan saling menghormati. Umat Hindu harus menjaga kedamaian.

"Apalagi memasuki tahun politik ini. Jadi damai di hati dan damai di dunia dan damai selalu. Umat Hindu mendukung, sesuai tema acara, melalui catur berata penyepian, kita sukseskan Pemilu 2019 agar damai," jelas Oka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ogoh-ogoh

Sedangkan Ketua Panitia Perayaan Nyepi, Wahyu Widodo menjelaskan, setelah diadakan upacara Melasti ini, pada Hari Rabu malam (6/3/2019) akan diadakan arakan Ogoh-ogoh.

"Tapi sebelumnya, pada sore harinya, akan diadakan upacara Tawur Agung Kesanga, untuk melepaskan ogoh-ogoh itu untuk di arak keliling kampung di Desa Sukoreno Kecamatan Umbulsari," ucapnya.

Kapolsek Umbulsari, AKP Sunarwatik menjelaskan, akan mengerahkan seluruh kekuatan Polsek Umbulsari bersama TNI di wilayah tersebut.

Kegiatan ini juga memancing aksi solidaritas dari umat agama lainnya dan pemuda. Yang sudah terkonfirmasi ada komunitas anak muda kencong. Selain itu, juga ada ormas Islam, Banser, (Barisan Ansor Serbaguna) Kecamatan setempat.

"Sedikitnya ada 14 Ogoh-ogoh, dalam pawai keliling di desa Sukoreno. Kegiatannya akan dilangsungkan Rabu besok mas," kata mantan anggota Brimob Polda Jatim ini.

Dia menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai bagian dari rangkaian tahunan perayaan hari Nyepi umat Hindu. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat diperkenankan untuk tidak memakai perhiasan berlebihan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Memakai perhiasan, pada acara keramaian itu, sangat rawan," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.