Sukses

Lantunan Nissa Sabyan di Panggung Kampanye Garut

Sebagai publik figur saat ini, kehadiran penyanyi Nissa Sabyan diharapkan mampu mendulang suara cukup besar bagi pasangan Prabowo - Sandiaga Uno, terutama kalangan generasi muda.

Liputan6.com, Garut - Lantunan nada penyanyi syair arab, Nissa Sabyan mampu menyejukan telinga masyarakat Garut, Jawa Barat. Meskipun dalam kampanye capres nomor urut 02, tetapi lagu yang dinyanyikan grup musik gambus Sabyan ini mampu mendamaikan suasana pilpres.

Edhi Prabowo, salah satu anggota tim pemenangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno mengatakan, kunjungan tim BPN serta artis Nissa Sibyan merupakan upaya untuk menarik simpati masyarakat Garut.

"Kebetulan Pak Prabowo sedang ke Jawa Timur, sementara Pak Sandi (Sandiaga Uno) sedang ke NTT, akhirnya kami yang menggantikan," ujarnya, Roemah Djoang pemenangan Prabowo-Sandi, Senin (25/2/2019).

Selama ini, sumbangsih dukungan suara masyarakat Garut terhadap Prabowo cukup besar, hal ini dibuktikan dalam pemilihan Presiden 2014 lalu. Saat itu, Prabowo mampu mengungguli raihan suara Jokowi hingga 70 persen.

"Keterkaitan (dukungan pilpres) itu, masyarakat ingin ada hiburan rakyat, saya pikir itu, sesuai dengan apa yang kita harapkan," ujarnya.

Namun meskipun demikian, ia berharap seluruh tahapan pilpres di Garut, berlangsung damai dan tertib. "Intinya jauhi hal yang berhubungan dengan berita hoaks (bohong)," ujar Ketua Relawan Brigade 02 Yusuf Supriadi.

Menurutnya, masyarakat Garut sudah memiliki pilihan tersendiri terhadap jagoannya dalam pilpres nanti, apalagi kehadiran Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo, diharapkan mampu mendulang suara dari kalangan generasi milenial masyarakat Garut.

"Kesuksesan Pak Sandi adalah salah satu contoh anak negeri dengan segudang prestasinya, diaplikasikan dalam karya riil bisnis dan sebagainya," ujarnya.

Dengan kondisi itu, tim relawan pemenangan Prabowo masyarakat Garut, menargetkan raihan suara hingga 80 persen untuk pasangan nomor urut dua tersebut. "Dulu kan 70 persen, ya sekarang target realistisnya 75-80 persen," ujarnya bangga.

Untuk meraih itu, tak lupa ia pun meminta masyarakat agar tetap tenang, jangan mudah terprovokasi, termasuk datangnya hasutan dari beredarnya berita hoaks atau bohong. "Ajak masyarakat dengan argumentasi program dan realisasi dari apa yang sudah menjadi target kami," ujarnya.

 Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.