Sukses

Pria di Takalar Rela Jual Ginjal demi Bangun Jembatan di Desanya

Seorang warga di Takalar, Sulsel, rela menjual ginjal demi terwujudnya pembangunan jembatan penghubung di desanya.

Liputan6.com, Takalar - Kabar seorang warga di Kabupaten Takalar, Sulsel, yang hendak menjual ginjal demi terwujudnya pembangunan jembatan penghubung di desanya mendadak viral di media sosial.

Camat Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulsel, Mappaturung mengatakan, pihaknya telah mengecek langsung terkait kabar warganya yang diduga ingin menjual ginjal agar jembatan penghubung Desa Lakatong dan kota desa setempat bisa segera diperhatikan oleh pemerintah.

"Tapi saya belum menemukan warga yang dimaksud. Apakah memang warga saya atau bukan," kata Mappaturung saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (21/2/2019).

Namun terlepas dari itu, dirinya mengaku rencana perbaikan jembatan penghubung Desa Lakatong seperti yang dikabarkan viral tersebut, telah masuk dalam fokus rencana anggaran belanja (RAB) Pemerintah Kabupaten (Pemkab Takalar) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Takalar.

"Perbaikan jembatan penghubung sepanjang 5 meter yang dimaksud sudah kami usulkan ke Dinas PUPR dan Alhamdulillah sudah masuk dalam RAB dan saat ini tinggal menunggu hasil kordinasi dari Jakarta kemudian langsung dikerjakan," terang Mappaturung.

Jembatan penghubung itu, diakuinya, memang merupakan satu-satunya akses bagi warga Desa Lakatong jika hendak menuju kota desa. Hanya saja kekhawatiran masyarakat jika lebar jembatan yang terbuat dari tanah itu berkurang karena terus tergerus oleh air, sehingga memang sangat dibutuhkan perbaikan.

"Seandainya bisa gunakan ADD, perbaikan jembatan itu sudah lama terealisasi. Tapi itu lagi tak masuk dalam RAB dana desa. Tapi kita sudah bersyukur karena sudah masuk dalam RAB Dinas PUPR," ungkap Mappaturung.

Mappaturung menaksir kemungkinan pekerjaan perbaikan jembatan penghubung Desa Lakatong tersebut akan terwujud di awal bulan April 2019. Sehingga ia berharap masyarakat Desa Lakatong untuk bersabar sementara.

"Saya sendiri bersama tim teknis PUPR sudah turun mengukur lokasi. Tak hanya itu taksasi RAB-nya juga sudah ada, yakni sekitar Rp 800 juta dan saat ini sementara menunggu hasil dari Kementerian PUPR di Jakarta. Insya Allah perbaikan jembatan kabupaten ini bisa segera terwujud," kata Mappaturung.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.