Sukses

Penderita Kanker Meningkat di Manado

Dari 1000 warga di kota Manado, terdapat 1 hingga dua warga yang mengidap penyakit kanker.

Liputan6.com, Jakarta - Insidental prevelensi kanker atau keadaan jumlah presentasi dalam waktu tertentu akan adanya peningkatan penyakit kanker mengalami peningkatan di kota Manado, Sulawesi Utara. Hal tersebut disampaikan ahli penyakit dalam, dr. Harlinda Haroen SpPD - KHOM Internist (Hermatologi-Onkologi Medik), dari RS Siloam Manado usai kegiatan diskusi kesehatan dengan tema 'I Am and I Will' dalam memperingati Hari Kanker Internasional setiap  4 Februari.

Harlinda Haroen menyebutkanl prevelensi kanker meningkat kurun dua tahun terakhir di kota Manado. Awalnya yang diketahui prevelensi kanker adalah 1,4 / 1000 penduduk Manado. Saat ini meningkat di angka 1,7/1000 penduduk. Itu artinya, dari 1000 warga di kota Manado, terdapat 1 hingga dua warga yang mengidap penyakit kanker.

"Karena itu pentingnya deteksi dini senantiasa kami gaungkan agar warga semakin peduli," kata Harlinda, Sabtu, 16/2/2019 di RS Siloam Manado.

Meskipun insidental kanker mengalami peningkatan, namun kepedulian deteksi dini warga Manado turut mengalami peningkatan.

"Ini bisa kami lihat dari jumlah pengunjung yang datang ke Siloam Manado guna deteksi dini. Rata rata konsultasi deteksi dini mencapai tiga warga setiap pekannya. Dengan deteksi dini, kanker yang diketemukan pada stadium awal dapat disembuhkan tuntas, " imbuh Harlinda Haroen.

Di tempat terpisah, Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Eni Gustina menyambut baik akan pentingnya deteksi dini yang disampaikan berbagai pihak, termasuk di lingkup manajemen rumah sakit

Dia mengatakan, peran dari berbagai pihak dalam meningkatkan kesadaran tentang penyakit kanker sangat dibutuhkan, termasuk peranan dari lintas kementerian, pemerintah daerah, hingga rumah sakit.

 “Kami menyambut baik aktivitas seperti ini karena sekaligus menggalakan kesadaran masyarakat, agar masyarakat sadar terhadap kanker. Sekaligus membangun kebiasaan melakukan aktivitas fisik dan olahraga,” ucap Eni.

Berdasarkan penelitian dari American Cancer Society pada Januari 2019 kemarin, diperkirakan pada tahun 2019 ini akan ada sebanyak 1,762,450 kejadian kanker baru.Sebanyak 606,880 kematian yang disebabkan oleh kanker, angka kematian kini mulai menurun dari tahun 1991 : 215,1 (per 100.000 populasi) hingga tahun 2016 : 156 (1,5 persen per tahun).

Sementara itu, pada penanganan pengobatan kanker secara keseluruhan dalam jenis kanker payudara, serviks, kanker usus hingga kanker pada darah, RS Siloam Manado setiap harinya dikunjungi 10 hingga 12 pasien golongan usia menengah ke atas setiap harinya.

"Jumlah tersebut belum termasuk pada pasien untuk usia menengah kebawah, " kata Harlinda.

Rumah Sakit Siloam Manado terletak di area pusat bisinis Manado yang sangat strategis. RS Siloam Manado memiliki perlengkapan dan peralatan mutakhir seperti 1.5T MRI, 128 Slice CT Scan, dan Cath Lab.

Pada penghujung 2018, Siloam hospital Manado turut menghadirkan terapi yang baru untuk penyakit dekompresi, penyakit klinis seperti penyembuhan luka di tubuh dan pengobatan kulit yakni Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) atau terapi oksigen hiperbarik, merupakan metode pemberian oksigen murni kepada pasien di dalam sebuah ruangan bertekanan tinggi lebih dari 1 atmosfer absolut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini