Sukses

Tak Ada Ambulans, Warga Berjalan Gotong Jenazah Sejauh 4 Kilometer

Kesulitan akes mobil menunju kampung Reong yang jaraknya sekitar 4 kilometer membuat warga terpaksa menggotong jenazah Markus.

Liputan6.com, Kupang - Jenazah Markus Mbaur (40), pria asal Kampung Reong, Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, NTT terpaksa digotong keluarga dan warga setempat.

Markus mengembuskan nafas terakhirnya pada Senin, 11 Februari 2019, pagi di Puskesmas Elar, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

Menurut pihak keluarga, Silvester Jelatuh (45), sebelum meninggal, Markus diantar ke Puskesmas Elar pada Minggu, 10 Februari 2019. Namun, sampai di Puskesmas, nyawanya tidak tertolong lantaran penyakit yang ia derita sudah sangat kronis.

"Dia sakitnya sangat parah dekat kelamin, kemarin kami bawa ke puskesmas Elar, tapi pagi tadi dia meninggal dunia," ungkapnya, saat dihubungi Liputan6.com, melalui sambungan telepon Selasa (12/2/2019) siang.

Silvester mengatakan Markus tidak sempat di bawah ke rumah sakit Ben Mboi Ruteng lantaran mobil operasional milik Puskesmas berada di Ruteng.

"Menurut petugas mobilnya sedang berada di Ruteng," katanya.

Kesulitan akes mobil menunju kampung Reong yang jaraknya sekitar 4 kilometer membuat warga terpaksa menggotong jenazah Markus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Kabupaten Manggarai Timur, Regina Malon, mengatakan kondisi pasien memang sudah sangat sekarat.

"Saya sudah telepon kepala puskesmasnya, kondisinya sudah kolaps artinya sangat parah, sangat sulit untuk dirujuk," katanya.

Soal mobil dinas yang tidak berada di puskesmas, Malon menyebutkan alasannya bukan karena disengaja. "Sopir sedang melakukan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Ruteng," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.