Sukses

Hilang Arah karena Ular, Rombongan Pramuka Tersesat

Karena panik ketika salah satu anggota rombongan Pramuka digigit ular, 22 pelajar dan seorang pembina tersesat di hutan Kea-Kea Kolaka.

Liputan6.com, Kolaka - Dua puluh dua pelajar dan seorang pembina Pramuka SMPN 2 Kolaka dikabarkan hilang di Hutan Kea-Kea, Kelurahan Mangolo, Kecamatan Latambaga, Kolaka, pada Minggu, 10 Februari 2019. Mereka akhirnya berhasil ditemukan usai tersesat sekitar 12 jam.

Dari 22 orang korban yang sempat dirawat di rumah sakit, salah seorang pelajar SMPN ternyata sempat dipatuk ular. Kejadian ini terungkap di rumah sakit, usai para korban ditemukan sekitar 5 kilometer dari perkampungan.

Salah seorang anggota Pramuka tersebut diketahui bernama Andi Asnela Syifa (14). Remaja perempuan ini dipatuk saat perjalanan pulang dari pemandian Air Panas Kea-Kea menuju lokasi perkemahan.

Saat dipatuk, sejumlah rekannya langsung menolong dengan memukul dan mengusir ular itu. Kejadian ini diungkap Muhammad Rifai (13), pelajar SMP yang sempat tersesat di hutan Kolaka.

"Digigit ular, kita bantu usir. Ularnya pergi," ujar Muhammad Rifai di rumah sakit.

Ahmad Rifai mengatakan, usai dipatuk ular sepanjang satu meter lebih dan sebesar lengan anak kecil, pelajar itu langsung ketakutan dan menangis. Korban yang sempat pingsan, langsung dipikul Sumarjono, satu-satunya pembina yang ikut bersama rombongan pelajar.

Ahmad Rifai juga mengatakan, saat dia ditemukan bersama rekan-rekannya, semua sudah dalam kondisi lemas. Beruntung, tim SAR yang membawa air minum langsung memberi mereka asupan air.

Nela digigit ular saat rombongan Pramuka dalam perjalanan pulang dari pemandian Kea-Kea menuju tempat kumpul. Saat itulah, kepanikan terjadi yang menyebabkan rombongan tersesat karena salah mengambil jalur jalan keluar dari hutan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tujuh Orang Dehidrasi

Dari 22 orang pelajar, ada tujuh orang yang hingga Senin (11/2/2019) masih dirawat di rumah sakit. Selain mengalami luka lecet, semuanya dalam kondisi lemas dan dehidrasi.

"Ada lima orang perempuan dan dua laki-laki, masih lemas tapi kondisinya sudah stabil," ujar dokter RS Benyamin Gulu Kolaka, dr Muhajir Jamal.

Muhajir mengatakan, siswa yang lainnya sudah diperbolehkan pulang. Sisanya masih harus menjalani observasi di ruang perawatan. Meskipun dalam kondisi lemas, kondisi mereka tidak mengkhawatirkan.

"Mereka kecapaian, kurang makan dan minum saja. Kalau siang ini sudah baikan, kita izinkan pulang ke rumah," Muhajir menambahkan.

Sebelumnya, Kepala Pos SAR Kolaka Asep mengatakan, para korban ditemukan lemas sekitar pukul 03.00 Wita pagi. Sesaat setelah ditemukan, pihaknya langsung memberikan bantuan seadanya.

"Kita sempat bawa air mineral, kita kasih minum mereka. Proses evakuasi ya agak lambat karena laporan masuk sudah malam, jadi kami mencari sepanjang malam," ujar Asep.

Diketahui, laporan diterima tim SAR dari warga pada Minggu (10/2/2019) sekitar pukul 19.35 Wita. Hanya beberapa menit, tim yang dibantu Polri dan TNI langsung melakukan pencarian. Mahasiswa USN Kolaka juga terlibat dalam pencarian di wilayah hutan Kolaka. Korban ditemukan sekitar pukul 03.10 Wita.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.