Sukses

Ayo Ikut Pesta Lumer Cokelat 3,5 Meter di Garut

Kiprah Chocodot alias produk coklat dodol terus berkembang, kali ini PT Tama Cokelat Indonesia kembali menggear festival icip-icip cokelat terbesar tanah air.

Liputan6.com, Garut - Gelaran pesta cokelat terbesar di Indonesia, akan kembali digelar kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (10/2/2019). Ribuan penggemar cokelat akan dimanjakan kuliner berbahan dasar cokelat seharian sepuasnya, dalam pesta kuliner 'Garut Choconation 2019, Lumerrrr, '.

Juru bicara PT Tama Cokelat Indonesia Yutomoka Kurniawan selaku penyelenggara kegiatan mengatakan, gelaran pesta icip-icip cokelat yang digelar tahun ini, terbilang istimewa berbarengan perayaan satu dekade perusahaan. "Tagline kita magical years, " ujar dia, dalam konferensi pers dengan media, Jumat (8/2/2019).

Dalam pelaksanaannya, ada dua kegiatan yang akan mengisi festival choconation tahun ini. Diawali tablig akbar pukul 07.00 pagi hari bersama ustaz Maulana, dan pembawa acara Fadli dari tim Islam Itu Indah. "Acara ini akan disaksikan pula Bupati Garut, Kapolres, Dandim dan unsur pimpinan daerah lainnya, " ujarnya.

Acara kemudian dilanjutkan kegiatan festival pesta lumeran coklat dan makan cokelat sepuasnya bagi seluruh pengunjung yang datang. "Tema kita lengket, leleh dan lumerrr," kata dia.

Selain menyantap hidangan cokelat, anda pun diwajibkan blepotan menikmati sajian cokelat di area festival.

"Minimal seluruh pengunjuk mencolek, dicolek, atau lumeran cokelat lainnya, asal jangan ke area mata dan telinga sebab berbahaya, pasti seru, " ujar dia bangga.

Ada tiga harga tiket yang bisa didapatkan pengunjung dalam gemerlap festival cokekat itu yakni, Pertama, tiket murah meriah seharga Rp 65 ribu. "Pengunjung hanya akan mendapatkan baju dan snack, " ujar dia.

Kemudian, tiket seharga Rp 75 ribu, pengunjung akan mendapatkan baju, dooprize, snack, termasuk makanan cokelat sepuasnya. "Doorprizenya nanti jalan bareng OKI KDI ke Malang selama tiga hari dua malam, " ujarnya.

Ketiga, tiket seharga Rp 100 ribu. Khusus untuk harga tiket yang terakhir ini, pengunjung akan mendapatkan seluruh fasilitas mulai baju, doorprize, snack, makan cokelat sepuasnya. "Plus makan siang gratis di Goah Gumelar seharga Rp 20 ribu," kata dia.

Tidak seperti dua gelaran sebelumnya yang digelar di lapangan terbuka, mulai tahun ini gelaran festival akan menggunakan tenda besar untuk memayungi pengunjung. "Biar mereka terkonsentrasi dan bisa lebih lama menikmati kegiatan," ujarnya.

Di dalam tenda itu, pengunjung akan menikmati fountain cokelat setinggi 3,5 meter, makan cokelat sepuasnya, chocodot dance, olahraga dan tari zumba serta line dance bersama. "Acara nanti akan ditutup dengan chocodot K-Pop dance cover, " ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bertekad Jadi Agend Wisata Nasional

Melihat kesuksesan dan tingginya animo pengunjung yang datang tahun lalu, Yuto menargetkan kegiatan ini bakal menjadi agenda nasional mulai tahun depan. "Jadi kalau Jember punya Jember fashion carnival, nah Garut punya Choconation," ujarnya.

Rencananya, selain pemprov Jabar, Kementerian Pariwisata pun, bakal mensupport festival cokelat terbesar di tanah air ini, sehingga ditargetkan menjadi agenda tahunan wisata nasional mulai tahun depan. "Jadi nanti Garut tidak hanya kota dodol tapi kota cokelat, " kata dia.

Yudi, salah satu penanggung jawab acara menambahkan, menilik sejarah ke belakang, Garut ternyata menjadi kota pertama di tanah air, yang menjadi pusat pengolahan cokelat di Indonesia. "Ceres itu pabrik pertamanya di Garut, nah sekarang chocodot ingin mengembalikan sejarah itu," kata dia.

Rencananya dalam kegiatan lusa, panitia akan menyelenggarakan Chocopraneur, dengan menghadirkan duta wisata dari seluruh kantor cabang Chocodot di Indonesia. "Mereka nanti akan kita ajak ke Talaga Bogas, Situ Bagebdit, Candi Cangkuang, agar nanti mengenalkan Garut lebih luas," ujar Yudi.

Ia berharap dengan semakin besarnya even cokelat choconation, semakin banyak wisatawan yang datang ke Garut, sehingga mampu menggerakan lebih banyak lagi ekonomi masyarakat. "Kita bangun citra kota Garut sebagai kota industri produk olahan cokelat," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.