Sukses

Hercules TNI Bantu Sebar Cabai Banjarnegara ke Luar Pulau

Harga cabai di Banjarnegara kembali turun dari Rp 7.000 menjadi Rp 4.000 per kilogram.

Liputan6.com, Banjarnegara - Sepertinya tak perlu memahami secara detail teori ekonomi klasik Adam Smith untuk mengetahui hukum saat pasokan barang berlimpah, maka harga sebuah komoditas akan turun. Pun dengan petani cabai di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Sejak Januari lalu, harga cabai terus menukik turun. Petani pun menjerit. Semula, harga cabai turun menjadi Rp 7.000 per kilogram.

Akibatnya, sebagian petani menahan diri untuk tak segera memanen cabai yang masih menggantung di pohon. Namun, bukannya membaik, harga cabai justru semakin jatuh ke harga Rp 4.000 per kilogram pada Februari 2019 ini.

Nestapa petani tak berhenti di situ. Di tengah harga yang jatuh, satu per satu tanaman cabai membusuk dan mati. Serangan bakteri menyebabkan petani semakin merana.

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara sebenarnya juga tak tinggal diam dengan kondisi ini. Akhir Januari lalu, Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan Industri dan UMKM menggelar bazar cabai.

Cabai dari petani itu langsung dijual dengan harga eceran, sebesar Rp 15 ribu per kilogram. Harapannya, bazar cabai ini memicu kepedulian masyarakat, utamanya ASN, untuk turut membantu petani dengan cara membeli hasil panen dengan harga normal.

Tampaknya, upaya itu tak begitu efektif. Lepas bazar cabai, harga cabai tetap turun hingga akhirnya hanya dihargai Rp 4.000 per kilogram.

"Kita kembali menggelar bazar, pasar tani, tidak hanya cabai," ucap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara, Totok Setya Winarno, Kamis, 7 Januari 2019.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produk Olahan Komoditas Hortikultura

Upaya lainnya, Dinas Pertanian Banjarnegara dan sejumlah wilayah lain berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi jatuhnya harga cabai dan beragam komoditas hortikultura. Kesimpulannya, harga jatuh lantaran terjadi penumpukan satu komoditas di tempat tertentu.

Sementara, di wilayah berbeda, luar Jawa misalnya, harga cabai dan berbagai komoditas masih terhitung stabil. Karenanya, dibutuhkan distribusi yang cepat agar hasil pertanian lebih cepat sampai ke daerah lain.

Salah satu opsi agar harga sebuah komoditas tak jatuh adalah adalah dengan mengirim hasil pertanian ke luar pulau. Masalahnya, untuk mengirim hasil panenan secara cepat dibutuhkan alat angkut pesawat yang memerlukan biaya tinggi.

Sebab itu, Kementerian Pertanian meminta Penglima TNI untuk mengerahkan pesawat Hercules untuk diperbantukan mendistribusikan cabai dan berbagai komoditas pertanian ke luar pulau. Hal itu dilakukan untuk menanggulangi jatuhnya harga berbagai komoditas pertanian pada masa panen raya ini.

"Responnya bagus. Karena ini merupakan tanggung jawab bersama," dia mengungkapkan.

Totok mengatakan, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian telah berkirim surat ke Panglima TNI usai berkoordinasi dengan dinas pertanian kabupaten di Jakarta. Harapannya, pesawat hercules bisa mendistribusikan komoditas pertanian secara cepat ke daerah yang membutuhkan.

"Yang intinya, kita di Jakarta itu mencari solusi. Di mana, memang, transportasi udara itu kan mahal. Maka, kemarin itu Pak Dirjen langsung membuat surat permohonan kepada Panglima TNI, untuk mengerahkan hercules," ucapnya.

Totok menerangkan, panen serentak di berbagai daerah dan sistem distribusi hasil pertanian yang belum bisa diandalkan untuk menjangkau luar pulau menjadi pangkal anjloknya harga komoditas pertanian.

"Biar nanti, distribusi ke luar pulau bisa lancar," dia menambahkan.

Dalam jangka panjang, dinas pertanian di wilayah mendorong petani melakukan pengolahan pascapanen. Produk dijual bukan dalam bentuk segar, melainkan sudah menjadi olahan siap saji.

"Daya simpannya lebih panjang," dia menerangkan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.