Sukses

Gemerlap Kota Intan Garut di Pesta Lampion Liburan Imlek

Festival lampu lampion yang tengah dibuka di Garut, Jawa Barat memberikan alternatif hiburan keluarga yang menyenangkan saat libur Imlek.

Liputan6.com, Garut - Bingung liburan Imlek harus ke mana? Bagi warga Garut, Jawa Barat, tak usah galau mencari tongkrongan untuk menghabiskan waktu senggang.

Sebab saat ini hingga awal Maret mendatang, warga kota Intan, bakal disuguhi pertunjukan festival lampu lampion dengan ragam coraknya, di lapangan terbuka samping Mal Ramayana, Garut.

Agi Tegar Renaldi, Manajer Taman Pelangi pengelola lokasi hiburan lampion itu mengatakan, pembukaan festival lampu lampion di Kabupaten Garut, merupakan rangkaian tur perusahaan, untuk memberikan hiburan bagi masyarakat.

"Garut merupakan kota pertama, dari rangkaian pertama tur kami di Jawa Barat," ujarnya saat ditemui Senin (4/2/2019) malam tadi.

Sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di wilayah Priangan Timur, Kabupaten Garut memiliki potensi pasar pengunjung yang cukup tinggi. "Alhamdulillah responnya bagus sekali sejak pertama kali beroperasi 1 Februari lalu," dia menambahkan.

Dalam arena hiburan itu, pengelola menampilkan beragam corak lampu lampion, dengan berbagai bentuk binatang dan tumbuhan bunga. Sebut saja modifikasi lampu lampion hewan badak, gajah, jerapah, hewan laut seperti kepiting dan kerang, hingga binatang purba dinosaurus.

Sedangkan bagi yang menyenangi dunia flora atau tumbuhan, pengelola menyediakan bentuk lampion menyerupai bentuk tulip, mawar dan lainnya, yang disusun bak hamparan tumbuhan nan cukup luas, melalui kerlap-kerlip lampu lampion.

"Ada juga satu permainan unggulan yakni balon udara," ujar dia menambahkan.

Agi mengatakan balon raksasa warna warni setinggi 30 meter itu, bakal membawa pengunjung menikmati pemandangan alam Garut dari atas ketinggian 50 meter. "Tapi tergantung cuaca juga, kalau lagi hujan kami tidak berani," ujarnya mengingatkan.

Bagi pengunjung yang menyenangi gambar hasil jepretan kamera, dibukanya festival lampu lampion ini merupakan berkah tersendiri. "Kalau soal selfie jangan tanya, pasti itu sudah keharusan," ujar Dian, salah seorang pengunjung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Liburan Edukasi Keluarga

Selain memberikan hiburan di alam terbuka saat malam menepi, kehadiran area hiburan festival lampion asal Yogyakarta ini, memberikan nilai edukasi bagi masyarakat, terlebih bagi anak-anak dan pelajar.

Penampilan sekitar 100 bentuk lampu lampion flora dan fauna itu, memberikan kesan positif untuk hiburan mereka. "Jadi serasa bukan di Garut," ujar Nenden, salah seorang pengunjung asal Cilawu, Garut yang menemani ketiga buah hatinya.

Ia yang datang bersama Deni, sang suami dan ketiga anaknya, tampak menikmati hiburan festival lampion yang pertama kali digelar di Kabupaten Garut tersebut.

Menurutnya, hiburan itu, cukup menarik dengan pijaran lampu lampion yang mengilap dari berbagai bentuk satwa dan tumbuhan itu. "Menarik saja, seperti taman lampion Cibubur, Jakarta," kata dia bangga.

Hal sama diungkap Deni. Dia mengaku terhibur dengan pertunjukan festival lampion, terlebih bagi warga Kabupaten Garut, yang selama ini jarang disinggahi festival hiburan dengan skala pementasan cukup besar. "Anak-anak saya juga terlihat antusias, karena memang menarik, unik," kata dia.

Bahkan, bagi balita dan anak-anak yang menyenangi area bermain, pengelola menyediakan beberapa fasilitas hiburan khusus seperti wahana bermain trampolin, rumah balon, kereta api mini, hingga pesawat dengan ukuran serupa. "Ada juga rumah iglo hingga dendalion," ujar Agi menambahkan.

Memiliki udara cukup dingin, dengan latar pegunungan tinggi, penampilan fesival lampion memang memberikan alternatif hiburan keluarga yang cukup menarik. Mereka bisa berlama-lama menghabiskan waktu liburan, kumpul bersama anggota keluarga.

Meskipun demikian, ada satu catatan bagi pengelola hiburan untuk memperhatikan stand kuliner supaya bisa menjual penganan yang lebih beragam. "Tadi sampai beberapa saat saya mesti menunggu antrean makanan, karena memang stand jajannya kurang," Deni menambahkan.

3 dari 3 halaman

Rencana Keliling Indonesia

Agi menambahkan, sejak pertama kali dibuka 2007 lalu, perkembangan festival lampion memang terus menunjukkan peningkatan secara signfiikan. Diawali dari pembukaan arena hiburan anak-anak, ia terlintas untuk membuka arena hiburan lampion, menggunakan penataan lampu yang cukup indah.

"Segmen pasar kita itu dimulai selepas Magrib hingga tengah malam," ujar dia.

Memiliki tim yang solid untuk menggelar kegiatan, festival lampion memang memberikan hiburan tersendiri bagi keluarga. Tercatat dalam satu dekade pertama, hampir seluruh kota/kabupaten di pulau Jawa sudah terjamah oleh hiburan mereka. "Kebetulan untuk Jawa Barat baru kali ini kita garap," ujar dia menambahkan.

Sementara untuk kota-kabupaten lainnya di pulau Jawa, Bali, dan beberapa di wilayah Sumatera, pelaksanaan festival lampion telah lebih dulu digelar. "Nanti setelah Garut, kita bergeser ke kota Tasik, kemudian Cianjur, Sukabumi hingga wilayah pantura. "Rencananya di Pantura kita akan bangun taman lampion secara permanen," kata dia.

Dalam sekali pertunjukan, ia bersama tim yang dibawa, minimal menghabiskan waktu satu bulan untuk satu kota-kabupaten. Selain banyaknya sarana dan fasilitas, ketersediaan lahan yang cukup luas, memudahkan gelaran hiburan dibuka secara maksimal. "Jika ingin lengkap, minimal kita gelar di area lahan dua hektare," ujar dia.

Di tengah respon positif pengunjung, Agi optimis rencana tur Jawa Barat tahun ini akan berlangsung sukses. Selain termasuk hiburan baru, juga potensi penduduk Jawa Barat yang terbilang besar, menjadi keuntungan tersendiri bagi dia. "Semoga untuk pertama di Garut berlangsung sukses hingga 7 Maret mendatang," kata dia.

Bagi yang berminat menikmati hiburan ini sambil menikmati kudapan kuliner yang memanjakan lidah, cukup mengeluarkan biaya Rp 20-25 ribu per orang, untuk sekali tiket masuk ke area festival lampion. "Anak di bawah usia tiga tahun gratis, tapi kalau soal kuliner nanti bayar sendiri," ujar dia sambil tersenyum.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.