Sukses

Pemkot Pontianak Larang Warganya Main Layang-Layang

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melarang warganya bermain layang-layang. Ada apa?

Liputan6.com, Pontianak - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat(Kalbar), kembali melarang masyarakat bermain layang-layang karena membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain.

"Kami mengimbau masyarakat tidak lagi bermain layang-layang karena sangat membahayakan keselamatan si pemain itu sendiri dan orang lain ketika talinya putus, karena korban akibat tali layang-layang sudah banyak," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/1/2019). 

Ia menjelaskan, tidak sedikit korban berjatuhan akibat tali gelasan (tali tajam) dan tali kawat layang-layang, baik bagi pemain atau pun para pengendara lalu lintas, bahkan korbannya hingga meninggal.

"Satpol PP dan instansi terkait lainnya sudah secara rutin melakukan razia terhadap permainan layang-layang tersebut, tetapi para pemain terkesan kucing-kucingan, sehingga ketika dilakukan razia dia tidak main, tetapi begitu tidak ada razia mereka bermain kembali," ujar Edi.

Ia mengemukakan, dalam menertibkan permainan layang-layang tersebut, memang memerlukan kerja sama semua pihak dan kesadaran dari masyarakat sendiri untuk tidak lagi bermain yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

"Ke depan sanksi tegas harus diterapkan, tidak hanya kepada para pemain saja, melainkan juga pembuat layang-layang tersebut sehingga memberikan efek jera," tandas Edi.

Sebelumnya, Senin (21/1/2019) dua bocah di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, tersengar listrik akibat tali kawat layang-layang yang putus dan tersangkut di jaringan listrik. Peristiwa itu menyebabkan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Bocah yang bersaudara tersebut memegang tali kawat layang-layang yang putus dan tersangkut di jaringan listrik. Hal itu menyebabkan keduanya kesetrum dan tidak menyadarkan diri. Bocah yang masih duduk di bangku SD tersebut dilarikan di RS Kartika Husada. Satu dari dua bocah tersebut saat ini dinyatakan meninggal dunia dan satu korban lainnya masih dirawat di rumah sakit.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.