Sukses

Derita Afri, Balita Purbalingga Kurang Gizi

Gangguan pencernaan yang dialami Afri dari Purbalingga hingga kurang gizi dialami sejak balita ini berumur lima hari

Liputan6.com, Purbalingga - Tubuh Afri, balita berusia 4,5 tahun tergolek lemah di Rumah Sakit Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga, Jawa Tengah. Matanya cekung, dengan tulang pipi menonjol karena kurang gizi.

Tubuh bocah asal Desa Candiwulan, Kecamatan Kutasari, Purbalingga ini benar-benar kurus kering. Tulang terbalut kulit bukan lagi menjadi perlambang.

Ia mengalami kekurangan gizi. Bukan lantaran tak makan, tetapi, balita Afri selalu memuntahkan tiap makanan yang masuk ke dalam perutnya.

Kepala RS Goeteng Taroenadibrata, Nonot Mulyono menjelaskan, kondisi kurang gizi ini disebabkan oleh gangguan pencernaan kronis yang dialami Afri. Karena selalu memuntahkan makanan, tubuhnya hanya mendapat sedikit asupan gizi dan nutrisi.

Sebelumnya, Afri juga sempat dirawat di RS Goeteng. Lantas, bocah ini diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik.

Namun, saat itu pula dokter yang menangani Afri juga menganjurkan agar balita kekurangan gizi ini berobat di RSUD Margono, Purwokerto, yang lebih lengkap, sekaligus mendiagnosa penyebab gangguan pencernaannya.

Tetapi, lantaran keterbatasan ekonomi, Afri hanya menjalani rawat jalan di Puskesmas. Maklum, orang tua Afri bukan lah keluarga berada.

“Hasil dari rekomendasi temen-temen medis untuk dilakukan diagnosis lebih lanjut Rumah Sakit Margono namun pasien menolak,” ucap Nonot, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat sore, 11 Januari 2019

Jumat ini adalah hari ketiga balita kurang gizi ini dirawat di RS Goeteng. Sudah ada kemajuan walau belum telampau signifikan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Derita Afri Sejak Umur 5 Hari

Nonot mengungkapkan, tim medis tengah berupaya mencari masalah utama penyakit yang diderita balita kurang gizi ini. Dokter RS pun berupaya memberi asupan gizi dengan cairan infus.

Tim medis juga berupaya mencukupi nutrisi yang dibutuhkan Afri dengan memberinya susu formula yang kiranya cocok untuk pencernaan Afri. Cocok dan tidaknya bisa terlihat apakah Afri memuntahkan susu atau makanan itu lagi atau tidak.

Nonot menduga, kondisi yang dialami Afri hingga kurus kering itu sudah berlangsung lama. Karenanya, si bocah benar-benar mengalami kekurangan gizi parah.

“Ketika makanan masuk lalu keluar lagi sehingga asupan gizi sedikit yang terserap, yang berakibat gizinya kurang,” dia menerangkan.

Orang tua Afri, bukan lah orang berada. Ayahnya, Kusni Kusmiarto (36) sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh bangunan.

Kusni mengatakan gangguan pencernaan Afri dialami sejak balita ini berumur lima hari. Pada umur 25 hari, Afri sempat menjalani operasi di PKU Muhammadiyah Gombong.

Kusni sebenarnya tak pilih-pilih rumah sakit sehingga mengobati anaknya hingga keluar dari Purbalingga. Saat itu, RS Goeteng belum bisa melakukan operasi untuk penyakit ini.

“Setelah Makan, baru lima menit di perut kemudian muntah,” Kusni menuturkan.

Kini, Afri tengah dirawat di Bangsal Cempaka 9B RS Goeteng Tanoedibrata, Purbalingga. Kondisi Afri juga menjadi perbincangan di dunia maya.

Bahkan, beberapa warganet sudah mulai menggalang dana untuk Afri. Mereka berharap, balita ini cepat sembuh dan bisa kembali bermain dengan rekan sebayanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.