Sukses

Terkuak, Ini Penyebab Air PDAM Jayapura Keruh dan Tak Lancar

Masyarakat Kota Jayapura mengeluhkan air dari pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang keruh dan tak lancar.

Jayapura - Masyarakat Kota Jayapura mengeluhkan air dari pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang keruh dan tak lancar. Setelah ditelisik, banjir dan longsor yang terjadi di beberapa tempat di Kota Jayapura menjadi biang keladinya. Banjir dan longsor membuat beberapa oenampungan pipa milik PDAM patah dan rusak. 

Menurut Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna, pipa yang patah itu di antarnya pipa distribusi berukuran 6 inch di belakang Kantor Walikota Jayapura dan pipa di Kojabu ukuran 450 inch.

Selain itu, banyaknya sedimen lumpur, ranting pohon, daun dan sedimen lainnya yang mengakibatkan air PDAM keruh. 

"Hari ini saya sudah kerahkan semua staf saya untuk segera membersihkan, sedimen-sedimen tersebut," ungkap Entis, seperti dikutip laman Kabarpapua, Senin (7/1/2019).

Menurut Entis, pihaknya pada apel awal tahun sudah mengimbau kepada para pegawai dan stafnya untuk menyikapi terjadinya longsor dan banjir yang terjadi di Kota Jayapura, yang mana menurut perkiraan BMKG hujan ini akan berlangsung hingga Maret.

Entis juga mengatakan, kerusakan pipa distribusi ukuran 6 inch melayani Kantor Walikota Jayapura, BPK dan Pelabuhan Kesehatan. Sedangkan di Kojabu, pipa utama yang patah melayani area Kotaraja, sebagian Entrop, Hamadi, Polimak dan Pasir Dua mengalami patah di belakang STOG.

Ia juga menjelaskan, saat ini PDAM berupaya untuk menuntaskan perbaikian pipa yang ada di dua tempat. Namun untuk perbaikan ini agak lama karena medan kerja yang cukup bahaya dan jauh dari kota. 

"Kendala ini yang membuat kami harus berjalan sejauh sekitar dua kilo meter ke inti-inti air dan inti air yang kami punya ini terpisah-pisah. Sehingga kami lakukan perbaikian secara bertahap atau bergiliran perbaikan," jelas Entis.

"Kami berharap agar semua permasalahan air dapat diselesaikan hari ini, agar air bisa segera didistribusi. Sehingga ada sekitar 29.500 pelanggan yang kena dampak, tapi tak semuanya yang kering, hanya saja keruhnya air ini yang kena," kata Entis menambahkan.

Baca berita KabarPapua.co lainnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.