Sukses

Ketika Polisi Alih Profesi Jadi Tukang Cukur di Garut

Seluruh komunitas yang hadir diminta potong rambut sepuasnya dengan bayaran seikhlasnya. Uang yang terkumpul akan diberikan langsung ke pihak yang berhak menyalurkan bantuan tsunami Selat Sunda itu.

Liputan6.com, Garut - Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna didapuk menjadi tukang cukur dadakan, saat membuka penggalangan dana korban tsunami Selat Sunda Banten-Lampung bersama puluhan komunitas di halaman Mapolres Garut, Jumat 28 Desember 2018. Mengenakan peci hitam, Budi seolah lihai memegang alat cukur dan siap memangkas rambut pelanggan.

Dandim 0611 Letkol Inf Asyraf Aziz ikut menemani di sampingnya, sebagai bentuk dukungan langsung memimpin penggalangan dana kemanusiaan itu.

"Ini bentuk solidaritas dari masyarakat Garut dan termasuk ada pak Dandim yang langsung turun ikut menggalang dana juga bersama kami," ujar Budi.

Menurut Budi, musibah tsunami Selat Sunda menggugah banyak pihak dan uluran tangan pihak lain. Pihaknya pun menggandeng berbagai komunitas di kabupaten Garut untuk penggalangan dana.

"Salah satu satunya yang paling banyak hari ini dari komunitas tukang cukur PPRG ini," ujarnya.

Seluruh komunitas yang hadir diminta potong rambut sepuasnya dengan bayaran seikhlasnya. Uang yang terkumpul akan diberikan langsung ke pihak yang berhak menyalurkan bantuan tsunami Selat Sunda itu.

"Nanti kita hitung dulu, kita kilaht besok pagi terkumpul berapa baru kita berikan," ujarnya.

Budi pun meminta satu anggotanya untuk dijadikan media potong rambut hasil olah tangannya. Meski baru pertama kali memegang gunting termasuk sisir cukur untuk memotong, namun Budi nampak santai menata rambut.

"Rapi kan, saya kan belajar dulu," ujar dia sambil berkelakar.

Ketua Persatuan Pangkas Rambut Garut (PPRG), Rudi mengatakan, sebanyak 70 tukang cukur profesional anggota PPRG ikut memberikan servis. Puluhan anggota Polri-TNI, serta masyarakat umum antri mengikuti kegiatan cukur rambut murah meriah itu dengan antusias.

Rudi menyatakan, sejak musibah gempa-tsunami Lombok, NTB, kemudian Palu-Donggala, hingga tsunami Selat Sunda Banten-Lampung, pihaknya tidak pernah absen melakukan penggalangan dana kemanusiaan.

"Kadang kami juga selalu membuka penggalangan dana saat car free day," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampanye Anti Hoaks

Selain menggalang dana bantuan kemanusiaan untuk korban tsunami Selat Sunda, Kepolisian resort Garut pun tak ketinggalan menyelipkan acara kampanye anti hoaks menuju pemilihan umum serentak yang damai tahun depan. “Ya kita ingin agar Garut dan Indonesia ini aman,” ujar dia.

Menurutnya, situasi dan kondisi yang kondusif sangat diharapkan masyarakat menghadapi momen politik tahun depan, apalagi pelaksanaan pemilu tahun ini terbilang baru dengan melibatkan pileg danpilpres dalam satu kali hajatan. “Intinya kita masih ingi situasi aman dan kondusif lah seperti halnyap pilkada lalu,” kata dia.

Untuk itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat, agar bersikap bijak menggunakan media sosial termasuk menerima dan menyampaikan setiap informasi yang beredar di masyarakat. “Minimal konfirmasi atau tabayun dulu, jangan asal kirim saja, nanti setelah ramai baru konfirmasi, jangan lah, intinya selalu koordinasi sejak awal,” pinta Budi.

Hal yang sama disamaikan Dandim 0611 Letkol Inf. Asyraf Aziz. Memasuki tahun politik, masyarakat diminta tetap tenang dan jangan termakan isu yang disebabkan dari beredarnya informasi hoaks alias bohong. "Jangan ramai dulu baru konfirmasi, tapi konfirmasi dulu," kata dia.

Selain ia, meminta dukungan dari seluruh masyarakat agar mengedepankan persatuan dan kesatuan, dengan menjaga keamanan dan ketentraman wilayahnya masing-masing. "Mohon jangan termakan rayuan dari informasi yang tidak jelas, kedepankan tanggung jawab bersama agar suasana damai terjaga," ujar Aziz mengingatkan.

Dalam kegiatan tadi, ratusan peserta penggalanan dana yang berasal dari berbagai komunitas itu, nampak membawa sebuah papan kamanye anti hoak, untuk kemudian diangkat ke atas saat kampanye anti hoaks dibacakan bersama.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.