Sukses

5 Makam Dibongkar Gara-Gara Beda Pilihan Kepala Desa, Kok Bisa?

Lima kuburan di Desa Jembatan Merah tersebut adalah kuburan dari keluarga salah satu calon kepala desa yang menjadi lawan politik kepala desa petahana.

Liputan6.com, Gorontalo - Perbedaan pilihan politik itu merupakan hal yang biasa. Namun, menjadi tidak biasa ketika perbedaan tersebut menyebabkan konflik yang berkepanjangan, bahkan membawa orang-orang yang telah meninggal dunia.

Seperti yang terjadi di Gorontalo Utara, Kecamatan Tomilito, Desa Jembatan Merah. Akibat perbedaan pilihan saat pemilihan kepala desa (pilkades), lima kuburan yang sudah lama terpaksa dibongkar pada Minggu, 9 Desember 2018.

Informasi yang dirangkum Liputan6.com, lima kuburan yang dibongkar dan dipindahkan itu, adalah kuburan atas nama Nur Humolungo, Sumiatin Ahmad, Abdin Dude, Asma Katili, dan Idrus Katili. Hal ini karena adanya kritikan yang masuk ke kepala desa petahana. Rupanya keluarga kepala desa tersebut tidak terima dengan kritikan itu.

Menurut informasi, lima kuburan di Desa Jembatan Merah tersebut adalah kuburan dari keluarga salah satu calon kepala desa yang menjadi lawan politiknya, yakni Ramin Suleman.

"Persoalan ini bermula masalah pilkades, mereka tidak mau dikritik warga desa setempat. Karena tidak tahan dikritik, keluarga pihak incumbent ini mengungkit para pengkritik ini, yang mana orangtua dan keluarga mereka dikubur di tanah milik calon kades incumbent," ungkap Ris Dude, salah seorang keluarga Ramin Suleman.

Pihak pemerintah setempat, bersama Bhabinkamtibmas, dan kepolisian juga telah berupaya untuk memediasi antara kedua belah pihak yang berselisih. Namun, upaya mediasi tersebut menemui jalan buntu. Akhirnya pada hari Minggu, lima kuburan tersebut diputuskan tetap dibongkar.

Sementara itu Kapolsek Kwandang, IPTU Cecep Ibnu Ahmadi, mengatakan bahwa pihaknya sejak semalam sudah berupaya melakukan mediasi antara warga yang berseteru tersebut.

"Ya, pihak kami melalui Babinkamtibmas telah melakukan mediasi bagi mereka yang berseteru sejak tadi malam, akan tetapi tidak menemukan titik terang. Pihak keluarga kepala desa yang incumbent bersama keluarga tetap ngotot untuk meminta memindahkan 5 kuburan itu," katanya.

"Hingga akhirnya keesokan harinya tepat pada hari Minggu, dieksekusi. Alhamdulillah evakuasi kelima kuburan yang dibongkar itu berjalan dengan dengan aman dan lancar," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.