Sukses

Polisi Riau Tingkatkan Patroli di Lokasi Penemuan Jasad Mengambang

Sudah 10 jasad mengambang diduga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ditemukan di perbatasan Riau dengan Malaysia, tepatnya di perairan Selat Malaka

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah 10 jasad mengambang diduga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ditemukan di perbatasan Riau dengan Malaysia, tepatnya di perairan Selat Malaka. Sebagai tindak lanjut, Polda setempat meningkatkan patroli untuk menemukan jasad lainnya yang diduga masih terapung di laut.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto menjelaskan, patroli juga bertujuan menemukan kapal pengangkut para TKI nahas itu. Pasalnya beberapa hari belakangan berhembus kabar ada kapal tenggelam yang mengangkut belasan TKI dari negeri jiran itu.

"Ini yang masih didalami, yang jelas jasad itu merupakan TKI berdasarkan pengakuan keluarga yang sudah menjemput jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau," kata Sunarto kepada Liputan6.com, Rabu (5/12/2018) siang.

Selain patroli, Sunarto juga menyebut Polda Riau berkoordinasi dengan penghubung Polri yang berdinas di Malaysia.

"Ada LO Polri di Malaysia, kami minta cari informasi kapal yang berangkat ke Indonesia serta data penumpangnya," ucap Sunarto.

Di samping itu, Polda hingga kini masih mencari dua warga Kota Dumai, Jamal dan Hamid, yang pernah diselamatkan kapal ferry tujuan Malaysia pada 22 November 2018. Keduanya saat itu mengaku sebagai nelayan yang kapalnya karam dihantam gelombang.

"Keduanya ditemukan terapung di perbatasan, masih hidup. Kapal menyelamatkan laku diantarkan ke pelabuhan di Dumai," kata Sunarto.

Sejauh ini, posko yang dibuka Polda Riau di Rumah Sakit Bhayangkara sudah menerima delapan laporan kehilangan orang. Keluarga yang melapor sudah dimintai keterangan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

"Sementara data postmortem terkumpul sudah 9 orang. Untuk jenazah yang teridentifikasi ada tiga, sudah dibawa pulang keluarganya," kata Sunarto.

Sunarto menyebutkan, satu di antara 10 jenazah jasad mengambang sudah dikuburkan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, oleh dinas sosial setempat. Hal itu dilakukan karena kondisi jasad sudah hancur, sementara laporan kehilangan orang belum diterima.

Sementara untuk sisa jenazah yang belum teridentifikasi, tim DVI Polda Riau berjanji berusaha semaksimal mungkin. Oleh karenanya, data postmortem dan antemortem dari pihak keluarga terus dikumpulkan.

"Kemarin ada juga yang dilakukan tes DNA karena jenazah sulit dikenali, dua orang tes DNA diambil dari ibunya," ucap Sunarto menambahkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.