Sukses

BKSDA Aceh Putar Otak Evakuasi Sepasang Harimau yang Berkeliaran di Jalan

Keberadaan sepasang harimau yang sering terlihat berkeliaran jalan dan kebun tersebut sudah dilaporkan oleh warga sekitar 1,5 bulan yang lalu.

Liputan6.com, Aceh Selatan - Sudah empat malam ini warga di salah satu desa yang ada di Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh melakukan ronda malam setelah munculnya sepasang harimau yang berkeliaran di kawasan desa tersebut.

Aktivitas ronda malam yang turut dibantu oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) beserta pihak terkait itu dilakukan demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, keberadaan sepasang harimau yang sering terlihat berkeliaran jalan dan kebun tersebut sudah dilaporkan oleh warga sekitar 1,5 bulan yang lalu.

"Atas laporan warga, kita menurunkan tim. Beberapa kali dicek anggota, betul ada jejak harimau di lokasi tersebut," kata Sapto, kepada Liputan6.com, Senin, 26 November 2018, malam.

Untuk mengetahui lebih lanjut, pihaknya memasang dua buah camera trap di lokasi yang diduga sering dilewati harimau. Selama sebulan, sebut Sapto, setidaknya sudah sebelas kali kemunculan sepasang harimau itu tertangkap camera trap.

Berdasarkan analisis pihak BKSDA, si harimau jantan diperkirakan sudah tua, sementara yang betina baru berumur sekitar dua atau tiga tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko Tranlokasi

Empat hari yang lalu, seorang warga menangkap keberadaan sepasang harimau itu melalui camera pocket miliknya, saat hewan tersebut melintas di pinggir jalan desa.

Karena itu, kata Sapto, aktivitas ronda malam sengaja digencarkan untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pihaknya juga menyiapkan mercon dan meriam karbit guna menghalau hewan yang dilindungi tersebut kembali ke habitatnya.

"Kita melakukan penghalauan dengan menggunakan mercon dan meriam karbit untuk menghalau harimau ke hutan," sebut Sapto.

Saat ini, lanjut Sapto, pihaknya belum memikirkan akan melakukan upaya translokasi terhadap sepasang hewan tersebut mengingat besarnya risiko yang akan didapat.

"Kalau dua ekor seperti itu, kalau hanya kita ambil satu bisa membahayakan warga. Apalagi kalau yang dapat yang betina, feromonnya kan tertinggal, dan bisa mendatangkan harimau jantan yang lain," jelasnya.

Kendati keberadaan dua ekor harimau tersebut belum tahap meneror hingga memangsa ternak warga, tetapi, BKSDA mengimbau warga setempat agar tidak beraktivitas sendirian di kebun serta diupayakan agar sudah kembali ke rumah sebelum sore.

"Upayakan kembali ke rumah sebelum pukul 16.00 WIB. Biasanya harimau aktif menjelang malam," dia menandaskan. 

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.