Sukses

Ini Riwayatmu Sungai Bengawan Solo

Kini, kondisi sungai Bengawan Solo sudah berubah, yang dulu berair jernih, sekarang berwarna hitam dan berbau.

Liputan6.com, Bojonegoro - Menanggapi laporan warga terkait kondisi terkini sungan Bengawan Solo, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro pada mengambil sampel air sungai itu di sejumlah lokasi. Hal ini untuk mengetahui tingkat pencemaran sungai tersebut.

"Petugas DLH di masing-masing lokasi mengambil contoh air 2,5 liter yang akan dikirim ke laboratorium untuk uji kualitas airnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah di Bojonegoro, Senin (19/11/2018), dilansir Antara.

Di wilayah barat, menurut dia, pengambilan sampel air dilakukan di perairan Bengawan Solo di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Desa Padangan, Kecamatan Padangan, dan di bawah jembatan Malo di Kecamatan Malo.

Sampel air juga diambil di wilayah tengah daerah aliran sungai di taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Ledok Wetan, Kecamatan Kota dan di wilayah barat di Desa di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno.

"Di wilayah barat pemantauan kami warna air Bengawan Solo sudah berubah menjadi coklat," kata Nurul.

Dinas Lingkungan Hidup memeriksa air Bengawan Solo setelah menerima laporan dari warga bahwa air di beberapa bagian sungai terpanjang di Jawa itu berwarna hitam dan berbau.

Menurut laporan warga, air Bengawan Solo berwarna hitam dan berbau di Bendung Gerak Bengawan Solo di Desa Kalitidu dan Desa Ledok Kulon di Kecamatan Kota.

Nurul menjelaskan sampel air yang diambil dari Bengawan Solo akan dikirim ke Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta I Mojokerto untuk diperiksa. Pemeriksaan 17 parameter pada sampel air untuk mengetahui kondisi air Bengawan Solo membutuhkan waktu sekitar tiga pekan.

"Kalau hasil pemeriksaan kualitas sebelum ini, untuk kualitas air Bengawan Solo sudah tercemar, karena kemarau debitnya berkurang," ujarnya.

Menurut hasil uji kualitas air Bengawan Solo oleh Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta I Mojokerto pada 3 September 2018, kadar Biological Oxygen Demand (BOD) air 4,14 miligram/liter, sedangkan baku mutunya tiga miligram/liter.

Sementara Chemical Oxygen Demand (COD) kadarnya 24,50 miligram/liter, lebih rendah dari standar 25 miligram/liter, kadar minyak/lemak 1.500 miligram/liter sedang baku mutu 1.000 miligram/liter, dan oksigen terlarut 4,1 miligram/liter sedang baku mutunya empat miligram/liter.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.