Sukses

Awas, Ada 6 Ekor Buaya Kelaparan Mondar-Mandir di Sungai Bengawan Solo

Penampakan enam ekor buaya di Bengawan Solo di Baureno, kemungkinan buaya dari muara karena di habitatnya makanannya berkurang.

Liputan6.com, Bojonegoro - Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah II Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan penampakan enam ekor buaya di perairan Bengawan Solo, tepatnya di Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, sehari sebelumnya, Rabu (14/11) berasal dari muara.

"Penampakan enam ekor buaya di Bengawan Solo di Baureno, kemungkinan buaya dari muara karena di habitatnya makanannya berkurang," kata Kepala Seksi KSDA Wilayah II Bojonegoro Andik Sumarsono, di Bojonegoro, Jumat 17 November 2018.

Menurut dia, kemungkinan buaya yang menampakkan diri dengan jumlah sekitar enam ekor itu sedang mencari makan, karena di muara makanan berkurang.

"Ya kalau melihat begitu, sebab jarak dengan muara tidak jauh," ucapnya dilansir Antara.

Oleh karena itu, ia meminta warga di tepian Bengawan Solo di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, juga di Kecamatan Widang, Tuban, meningkatkan kewaspadaan kalau melakukan aktivitas di Bengawan Solo.

"Masyarakat harus waspada kalau melakukan aktivitas di Bengawan Solo, karena buaya yang menampakkan diri itu kemungkinan besar sedang mencari makan," ujar dia.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, membenarkan kemungkinan penampakan enam ekor buaya di Desa Kalisari, dan Lebaksari, Kecamatan Baureno, merupakan buaya dari muara.

Penyebabnya, menurut dia, perubahan iklim yang terjadi mengakibatkan buaya pindah ke sungai yang lebih dingin.

"Buaya tidak bisa di evakuasi karena medannya tidak memungkinkan. Kalau musim banjir buaya akan pindah sendiri. Saat ini petugas Polsek Baureno dengan dibantu Tagana melakukan penjagaan dilokasi," ucapnya.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eko Susanto, menjelaskan Tim BPBD bersama dengan petugas Polsek Widang, melakukan pemantauan di lapangan, tapi enam ekor buaya itu sudah tidak menampakkan diri.

"Dari foto yang beredar pengambilan gambarnya dari Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, sedangkan penampakan buaya di wilayah Widang," ucapnya.

Meskipun demikian, pihaknya meminta kepada pihak Desa Kalisari, kecamatan Baureno, untuk memberikan peringatan kepada warganya agar berhati-hati kalau melakukan aktivitas di Bengawan Solo.

Seekor buaya dengan ukuran tidak terlalu besar pernah ditemukan seorang nelayan Bengawan Solo di Desa Menilo, Kecamatan Soko, Tuban, sekitar tahun 2000.

Namun buaya yang terjaring jala nelayan dan sudah dievakuasi di rumahnya itu dilepas kembali ke Bengawan Solo, setelah didatangi petugas KSDA Wilayah II Bojonegoro, dengan alasan buaya masuk binatang yang dilindungi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.