Sukses

Masyarakat Jabar Harap Waspada Banjir dan Longsor

SK Gubernur meminta masyarakat Jabar turut serta mengurangi risiko bencana banjir dan longsor yang sewaktu-waktu bisa datang.

Liputan6.com, Bandung Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap sejumlah bencana memasuki musim penghujan seperti ancaman banjir dan tanah longsor di Jabar.

Seperti diketahui, berdasarkan SK Gubernur Jabar No 363/kep.1211-bpbd/2018, pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status siaga bencana banjir dan tanah longsor mulai pada 1 November 2018 hingga 31 Mei 2018.

Penetapan status itu merujuk pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi musim hujan akan berlangsung hingga Mei 2019.

"Sehubungan dengan terbitnya SK itu, ada tiga perintah bagi BPBD Jawa Barat yaitu menyiapkan langkah pengurangan risiko bencana, menyiapkan sumber daya manusia, logistik, dan peralatan dalam kesiapsiagaan serta melakukan mitigasi bencana manakala terjadi bencana," kata Kepala BPBD Jawa Barat Dicky Saromi di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/11/2018).

Berdasarkan informasi kejadian bencana di Jawa Barat, kata dia, selama periode 1-13 November 2018 telah terjadi kejadian banjir sebanyak 23 kejadian dan tanah longsor sebanyak 60 kejadian.

"Dengan keluarnya SK ini masyarakat diimbau untuk turut serta dalam rangka pengurangan risiko bencana baik yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir. Terutama bilamana ada anomali cuaca atau ketidakwajaran pada kondisi cuaca atau mungkin juga pada kondisi wilayahnya untuk mengevakuasi secara dini," ujarnya.

Dikatakan Dicky, untuk bencana banjir, hampir seluruh wilayah di Jabar punya potensi benjir, kecuali Kota Depok dan Kota Bekasi.

"Menurut peta bahaya banjir di Jabar ini kalau kita lihat potensi banjirnya ada di wilayah utara dan tengah," tuturnya.

Sementara untuk daerah rawan longsor, hampir 30 persen wilayah di Jabar punya potensi rentan gerakan tanah. Namun, dengan curah hujan tinggi peta rawan gerakan tanah di Jabar meningkat menjadi 70 persen.

"Kurang lebih 1 juta hektar lahan di Jabar rawan. Selama November 428 kecamatan di Jabar rawan longsor," jelasnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD di daerah untuk bersiaga dan mengantisiasi banjir dan longsor.

"Dengan siaga darurat banjir dan tanah longsor, kami sudah sepakat dengan BPBD Kabupaten/Kota untuk diikutkan dalam kesiapsiagaan secara bersama-sama dan sebagian BPBD Kabupaten/Kota sudah menetapkan status siaga seperti Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah berkolaborasi di dalam penanggulangan bencana baik dari sisi kesiapan sdm dan logistik.

"Terkait kesiapan di lapangan. Ini sudah merupakan bagian yang kami lakukan anatara BPBD provinsi dan Kabupaten Kota," jelasnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
    Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.

    Banjir

  • Longsor atau disebut gerakan tanah, adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi, karena pergerakan masa batuan atau tanah.

    longsor

  • Jawa Barat