Sukses

Longsor di Kawasan Bandara Tunggul Wulung, Pendaratan Masih Aman?

Longsor terjadi di perimeter atau batas area bandara dengan kawasan di sekitarnya. Adapun banjir sempat menggenang di jalan ke bandara.

Liputan6.com, Cilacap - Hujan lebat yang mendera Cilacap sejak Senin malam menyebabkan sejumlah wilayah dilanda banjir dan longsor, Selasa, 6 November 2018. Salah satu yang terdampak adalah Bandara Tunggul Wulung, Cilacap.

Longsor terjadi di perimeter atau batas area bandara dengan kawasan di sekitarnya. Adapun banjir sempat menggenang di jalan ke bandara.

Pengelola Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah, memastikan longsor yang terjadi di kawasan bandara Selasa pagi tak berdampak pada operasional bandara. Namun, lantaran cuaca ekstrem, satu jadwal penerbangan terpaksa dibatalkan.

Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Kelas III Tunggul Wulung, Cilacap, Denny Ariyanto, mengatakan pesawat Susi Air dari bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dijadwalkan mendarat pukul 09.00 WIB.

Akan tetapi, lantaran cuaca ekstrem, Susi Air membatalkan penerbangannya. Pembatalan pendaratan Susi Air di Bandara Tunggul Wulung itu otomatis membuat penerbangan dari Tunggul Wulung juga dibatalkan.

Sebab, dijadwalkan pesawat Susi Air yang mendarat itu akan kembali take off atau berangkat dari bandara ini ke Halim Perdana Kusuma pada siang harinya.

Meski begitu, Denny memastikan pembatalan penerbangan itu bukan karena longsor yang terjadi di kawasan bandara. Sebab, titik longsor berada di luar titik aman atau perimeter bandara.

Pembatalan jadwal penerbangan Susi Air di Bandara Tunggul Wulung ini lebih disebabkan cuaca buruk dan jarak pandang atau visibility yang terbatas pada musim peralihan dari kemarau ke penghujan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada Cuaca Ekstrem di Awal Penghujan

Longsor yang terjadi di Bandara Tunggul Wulung berukuran sekitar 20-25 meter. Material longsoran langsung turun ke pekarangan penduduk yang berada di luar perimeter.

Jarak antara titik longsoran masih cukup aman dari runway strip atau solder bandara.

"Masih di luar batas operasional yang aman, kok. Runway itu, runway strip itu atau solder itu ada ketentuannya 60 meter. Itu di sisi solder, masih di luar 60 meter itu kok," ucap Denny.

Pengelola bandara berencana memasang cerucuk atau patok pengaman yang diperkuat dengan karung berisi tanah untuk menutup titik longsor. Akan tetapi, tanggap darurat itu baru akan dilakukan setelah cuaca memungkinkan.

Sebab, hingga menjelang sore, sekitar pukul 14.30 WIB, hujan masih berlangsung di kawasan ini. Kondisi curah hujan tinggi dinilai bisa membahayakan pekerja yang memasang cerucuk.

Selanjutnya, pengelola akan memasang bronjong penguat agar di kemudian hari tak lagi terjadi longsor. Rencananya, bronjong dibuat dengan sistem bertingkat atau terasering.

"Agar lebih untuk menahan. Karena posisi kita, kan, di atas," dia menerangkan.

Denny menambahkan, ada tiga maskapai penerbangan yang melayani rute ke Cilacap. Tiga maskapai penerbangan itu adalah Susi Air, Pelita Air dan Nusa Air. Selain itu, Bandara Tunggul Wulung juga digunakan oleh beberapa sekolah penerbangan atau Flying School.

"Jadi kalau dampak langsung, sampai sekarang masih lancar. Tetapi karena hujan deras dan kondisi yang kurang bagus karena peralihan musim, akan menghalangi yang namanya visibility atau jarak pandang," dia menambahkan.

Hujan lebat yang terjadi di Cilacap memicu banjir dan longsor di wilayah lain. Satu longsor terjadi Baregbeg Kecamatan Jeruklegi. Adapun banjir terjadi di Karangreja, Kecamatan Maos.

BPBD mengimbau agar warga di daerah berisiko tinggi banjir dan longsor mewaspadai kemungkinan hujan lebat yang diperkirakan bakal terjadi di awal penghujan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.