Sukses

Ada Menara Eiffel di Boyolali

Tak perlu jauh-jauh ke Prancis hanya untuk sekadar melihat Menara Eiffel. Pasalnya, Boyolali juga punya menara yang identik dengan cerita cinta nan romantis itu.

Boyolali - Tak perlu jauh-jauh ke Prancis hanya untuk sekadar melihat Menara Eiffel. Pasalnya, Boyolali juga punya menara yang identik dengan cerita cinta nan romantis itu.

Dibangun di Taman Simpang Asrikanto, replika Menara Eiffel ini bahkan bersanding dengan dua replika bangunan hits lainnya, yaitu Patung Liberty dan Menara Pisa.

Replika Menara Eiffel Boyolali sendiri dibangun setinggi 12 meter. Yang menarik, replika ini dibangun di taman tanpa bangunan tinggi lain di sekitarnya, sehingga terlihat lebih megah.

Saat ini sudah banyak warga masyarakat yang berswafoto (selfie) dengan latar belakang bangunan itu dan mengunggahnya ke media sosial.

Taman Tiga Menara ini berada Jalan Prof Suharso atau jalan lingkar utara Boyolali, sekitar 500 meter utara Mako Satlantas Polres Boyolali. Bagi pengunjung dari arah barat (Semarang) yang akan ke menara itu bisa menjangkau dari arah Terminal Boyolali berbelok ke utara menyusur jalan Jalan Prof Suharso sejauh sekitar 750 meter.

Sedangkan pengunjung dari arah timur bisa mengambil rute terdekat via Jalan Solo-Boyolali. Sebelum sampai Mako Satlantas, berbelok ke kanan menyusur Jalan Tentara Pelajar hingga Jalan Prof Suharso, lalu belok kanan lagi dan akan sampai di tujuan.

Dengan replika bangunan terkenal dunia ini, koleksi bangunan ikonik di kabupaten yang dikenal dengan Kota Susu ini bertambah. Sebelumnya, Pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga membangun Monumen Tumpeng Merapi di kawasan Tegalwire, Mojosongo, atau depan Monumen Hamong Wardoyo dan Monumen Susu Murni di depan Pasar Boyolali Kota.

Saat meresmikan taman tersebut, Bupati Boyolali Seno Samodro seperti dikutip laman Solopos mengatakan, masyarakat harus ikut berperan dalam menjaga keamanan, kebersihan, dan kerapian taman ini.

Sementara itu, Kepala DLH Boyolali Totok Eko YP mengatakan akan bekerja sama dengan Satpol PP setempat untuk mengamankan bangunan tersebut dari vandalisme dan perusakan.

“Kami sangat percaya masyarakat Boyolali punya rasa handarbeni terhadap ikon-ikon kebanggaan sendiri. Untuk langkah preventif nantinya ada penjaga dan perawatnya. Selain itu juga ada koordinasi pengamanan dengan pihak Satpol PP,” ungkap Totok menambahkan.

Baca juga berita lainnya di Solopos.com.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.