Sukses

Saat Kawanan Gajah Liar Merangsek ke Desa Leupu Aceh, Anak-Anak Pingsan

Kehadiran kawanan gajah liar secara tiba-tiba tersebut juga membuat warga di desa itu kocar-kacir. Beberapa di antaranya lari terbirit-birit menyelamatkan diri agar tidak terinjak hewan berbobot ribuan kilogram itu.

Liputan6.com, Aceh - Seorang anak di Desa Leupu, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, pingsan lantaran terkejut melihat sekawanan gajah liar yang merangsek masuk ke permukiman warga setempat, Minggu, 4 November 2018.

Kehadiran kawanan gajah liar secara tiba-tiba tersebut juga membuat warga di desa itu kocar-kacir. Beberapa diantaranya lari terbirit-birit menyelamatkan diri agar tidak terinjak hewan berbobot ribuan kilogram itu.

Info diterima Liputan6.com, bocah perempuan yang pingsan tersebut sempat dilarikan ke Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat setempat untuk ditanggulangi.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, Sapto Aji Prabowo, mengatakan tim dari BKSDA Pidie bersama Conservation Response Unit (CRU) Mila akan ke lokasi untuk menindaklanjuti kehadiran gajah tersebut besok pagi.

Sebelumnya, sempat beredar kabar dua anak yang hendak pergi mengaji di desa itu terluka akibat diamuk oleh salah satu dari kawanan gajah tersebut. Namun, kabar tersebut ditepis oleh Sapto.

"Karesort Pidie sudah kontak tokoh masyarakat dan kapolsek Geumpang. Betul ada gajah turun di Desa Leupu, Kecamatan Geumpang. Namun, anak kecil tersebut pingsan karena terkejut, bukan luka-luka," ungkap Sapto, kepada Liputan6.com, (4/11/2018).

Sapto melanjutkan, kehadiran kawanan gajah yang tiba-tiba merangsek ke kawasan pemukiman warga diakibatkan semakin banyaknya kawasan atau habitat gajah di wilayah itu yang berubah menjadi wilayah perkebunan.

Dia menyebut tiap kawasan yang dilalui kawanan gajah liar biasanya merupakan bagian dari home range atau lintasan gajah tersebut. Home range tersebut bisa mencapai 18 ribu hektare untuk tiap kelompok gajah, termasuk yang ada di Geumpang.

"Besok kita lakukan pengusiran gajah. Lazimnya memakai mercon. Tapi, kalau masih dilakukan manual akan kita lakukan manual," pungkas Sapto.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.