Sukses

Jasad Buruh Tual Sagu Ditemukan Tak Utuh di Mulut Buaya

Kejadian ini menambah daftar warga yang meninggal karena serangan buaya. Korbannya selalu buruh tual sagu yang biasa masuk ke sungai.

Liputan6.com, Pekanbaru - Buaya yang mendiami sungai Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, tepatnya di Desa Mekar Sari, kembali mengganas. Korbannya lagi-lagi pekerja yang sehari-hari menarik tual sagu untuk dinaikkan ke daratan. Kali ini buaya itu menyasar pria bernama Zaini.

Pria lajang 35 tahun itu sudah dinyatakan hilang sejak beberapa hari lalu. Warga tak mengira buaya sebagai penyebab karena memang tidak ada saksi mata, hingga akhirnya warga melihat ada jasad manusia tak utuh yang tengah dimangsa buaya di sungai.

Kepala Desa Mekar Sari, Erman, menjelaskan, buruh tual sagu itu tak pulang ke rumahnya sejak Minggu, 28 Oktober 2018. Sebelum kejadian, korban mengikat hasil panen sagu untuk dinaikkan ke darat.

"Korban mendadak hilang dan memang tidak ada saksi yang melihatnya tidak ada lagi di sungai," sebut Erman, Rabu (31/10/2018) petang.

Keesokan harinya, ada warga melihat jasad korban muncul ke permukaan. Di sana juga ada buaya yang menggigit bagian kakinya sehingga warga yakin hilangnya korban karena diserang satwa penguasa sungai itu.

"Hanya saja ketika itu jasad korban hilang, diduga dibawa buaya ke dasar sungai," kata Erman.

Proses pencarian ditingkatkan dengan melibatkan personel TNI serta Polri. Beberapa hari dicari, jasad korban akhirnya ditemukan pada Selasa petang, 30 Oktober 2018, terapung tidak jauh dari lokasi hilangnya.

"Jasad korban tidak utuh lagi," ucap Erman.

Kapolres Kepulauan Meranti Ajun Komisaris Besar La Ode Proyek menyebut jasad korban langsung dibawa warga ke rumahnya. Pihaknya sempat ingin memvisum korban untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

"Keluarga menolak karena sudah mengikhlaskan. Korban lalu dikebumikan," kata La Ode.

Menurut La Ode, kejadian ini menambah daftar warga yang meninggal karena serangan buaya. Korbannya selalu buruh tual sagu yang biasa masuk ke sungai.

"Warga perlu meningkatkan kehati-hatian supaya tidak ada korban lagi," kata La Ode.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.