Sukses

Terlihat Berkeliaran di Sungai Siak, Ini Beda Buaya Muara dan Sinyulong

Petugas BBKSDA melihat foto-foto yang sempat diabadikan warga sekitar ketika buaya itu muncul.

Liputan6.com, Pekanbaru - Warga di pinggiran Sungai Siak, tepatnya di Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok diduga buaya yang tengah menyantap sesuatu.

Kemunculan ini sudah dua kali dilaporkan warga, sehingga membuat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) kembali ke sungai untuk mengecek kebenarannya, Rabu, 31 Oktober 2018.

Berangkat sejak pagi dan keluar sungai pada siangnya, petugas tidak menemukan tanda-tanda kehadiran buaya. Petugas hanya melihat foto-foto yang sempat diabadikan warga sekitar ketika pemangsa puncak di air itu muncul.

Kepala Bidang II BKSDA Riau Heru Sutmantoro menyebut dirinya sudah menemui Fatahullah, saksi mata di lokasi sekaligus pemilik pemancingan di sana. Saksi ini menyebut buaya muncul pukul 10.00 WIB.

"Beberapa hari lalu katanya, tadi dilihatkan fotonya dan ternyata memang benar itu buaya," kata Heru, Rabu siang.

Menurut Heru setelah mengumpulkan informasi dari warga, ada dua buaya yang muncul dalam waktu berbeda. Satu berukuran besar, satunya lagi kecil, dan diduga jenisnya berbeda.

"Dugaannya sinyulong, satunya lagi buaya muara yang ukurannya cukup besar," kata Heru.

Sinyulong, sebut Heru, biasanya memangsa ikan dengan ciri khusus warna kehitaman. Sementara buaya muara memangsa apa saja di sungai, dengan ciri khusus bewarna kecokelatan.

 

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Pemicu Kemunculan Buaya

Analisis Heru, kemunculan buaya di sana karena adanya peternakan di pinggir sungai. Kulit kambing yang tidak digunakan ada yang dibuang ke sungai, sehingga memancing kehadiran buaya.

Faktor lainnya, ujar Heru, karena naiknya air Sungai Siak dan perubahan suhu yang cukup drastis saat ini. Buaya selalu mencari suhu yang dapat menyejukkan dan memanaskan suhu badannya.

"Air pasang selalu memancing kehadiran buaya dari hulu dan hilir untuk mencari lokasi yang nyaman. Apalagi cuaca juga membuat suhu air tidak menentu," ucap Heru.

Biasanya, kata Heru, buaya selalu ke darat untuk berjemur dan mencari lokasi sepi. Hanya saja sekarang ini, sudah sulit ditemukan lokasi sepi di tepian Sungai Siak karena selalu ada warga beraktivitas.

Sejauh ini, BBKSDA Riau belum memutuskan apakah mengevakuasi buaya ini. Menurut Heru, penangkapan buaya perlu beberapa kajian mendalam melihat seberapa jauh ancamannya terhadap masyarakat.

"Sampai sekarang belum ada rencana evakuasi karena masyarakat di sana memang sudah biasa dengan kemunculan buaya," sebut Heru.

Meski demikian, Heru mengimbau masyarakat di lokasi kemunculan buaya itu agar mengurangi aktivitas di sungai. Terutama warga yang sering mandi ataupun mencuci pakaian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.