Sukses

Pagi Warna-Warni bak Negeri Impian di Taman Bunga Okura Pekanbaru

Kata 'Impian' diselipkan dalam nama Taman Bunga Okura karena ada harapan pemuda di sana yang mengidamkan tempat wisata alami nan asri sekaligus ramai dikunjungi di Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - Berjuluk sebagai desa wisata, Okura yang berada di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, malah jarang dikunjungi wisatawan. Hal ini membuat sekelompok pemuda di sana memutar otak agar desanya punya daya tarik sehingga dipadati pelancong, baik dari dalam maupun luar daerah.

Ide tercetus, 25 pemuda yang dikomandoi Muslim ini, sepakat menyulap dua hektare lahan kosong menjadi taman bunga. Ragam warna puspa yang terbentang kian menarik dengan sepoi angin dari pinggiran Sungai Siak.

Muslim dan pemuda lainnya sepakat memberi nama lokasi tersebut Taman Bunga Impian Okura. Menurut Muslim, disematkan 'Impian' karena harapan pemuda di sana yang mengidamkan tempat wisata alami nan asri sekaligus ramai dikunjungi di Pekanbaru.

Sedangkan Okura, tambah pria disapa Ilim ini, merupakan nama desa di mana taman bunga itu berada. Sebuah desa yang awal pembentukannya diharap menjadi destinasi wisata di Kota Bertuah.

"Kan desa kami namanya desa wisata, tapi kok gak ada orang yang datang ke sini. Apalagi di Pekanbaru ini jarang sekali ada wisata alam, kalau mau liburan orang Pekanbaru banyaknya pergi ke Sumbar makanya kami berinisiatif buat taman ini," kata Muslim kepada wartawan, Minggu, 28 Oktober 2018, pagi.

Digagas sejak April 2017 lalu, Ilim tak perlu modal besar, hanya tekad memajukan desa dan kerja sama tim yang menjadi bekal utamanya. Upaya itu pun tak sia-sia, kini taman itu menjadi salah satu destinasi wisata akhir pekan bagi warga Kota Pekanbaru.

"Kami bersihkan lahannya sama-sama. Bibit bunganya diminta sama warga di sini, lalu ditanam," jelasnya.

Setelah menanam bunga, memang butuh perhatian ekstra. Bunga dirawat rutin tiap harinya, mulai dari penyiraman yang airnya dari Sungai Siak, serta mengambil pupuk dari peternakan milik warga.

"Untuk pupuk dibeli, kadang ada juga warga yang memberi gratis," ucapnya.

Supaya elok dipandang mata, Ilim dan rekannya membuat pola beragam. Ada yang berbentuk lambang cinta atau love, kupu-kupu, dan bentuk lainnya.

"Dibentuk supaya menarik dijadikan tempat selfie. Hingga kini sudah ada 2.500 orang yang datang, setiap pengunjung kami catat," dia menerangkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengembangkan Ekonomi Warga

Jika ingin ke taman bunga ini, pengunjung dapat menempuh jarak sekitar 30 menit saja dari pusat kota. Selanjutnya, melewati Jembatan Siak, lalu masuk dari Danau Buatan, Jalan Pramuka, lalu ke Jalan Danau Buatan.

Dari sana, pengunjung diarahkan belok ke kanan, terus hingga bertemu simpang tiga belok ke kiri ke Jalan Raya Panjang Okura. Nantinya, pengunjung dapat melihat adanya plang petunjuk arah yang menyebut taman bunga. Nah, lokasinya berada di sebelah kanan.

Pada hari Sabtu dan Minggu, taman bunga dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.Tarifnya cukup murah yaitu untuk sepeda motor hanya dikenakan Rp 2.500 sedangkan mobil Rp 5.000.

"Uang yang kami dapat untuk perawatan bunga tentunya. Selain itu kami buat fasilitas seperti rumah pohon, musala, toilet. Rencana juga mau nambah luas lahan," kata Ilim.

Khusus pada hari Jumat, para pemuda di sana akan menggunakan baju teluk belanga lengkap dengan kain songket. Selain melestarikan budaya Melayu, di Riau pada hari Jumat memang disarankan memakai pakaian ini.

Ragam cara dilakukan Ilim agar taman buatannya dilirik wisatawan. Salah satunya memanfaatkan media sosial hingga mengundang selebgram di Pekanbaru untuk berkunjung ke taman wisatanya.

"Kami awalnya memviralkan taman bunga ya dari media sosial Instagram. Kami juga ajak teman-teman ke sini. Kalau ada yang hobi berfoto ya kami fotokan, gratis gak pungut biaya," bebernya.

Sejak adanya taman bunga ini, Ilim menyebut perekonomian warga sekitar mulai meningkat. Membludaknya pengunjung, membuat warga sekitar menjajakan makanan dan minuman ringan.

"Ada juga yang membuka sewa topi pantai perempuan," sebut Ilim.

Pantauan di lokasi, ragam bunga di lokasi terdiri dari warna kuning bunga matahari, warna merah bunga jengger ayam, hingga warna ungu bunga kancing baju.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.