Sukses

Ini Sebab Terbakarnya TPA Cempo Versi DPRD Kota Solo

Hingga hari ini bahkan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo masih terus bekerja keras memadamkan sampah yang terbakar.

Solo - Tempat Pembuangan Akhir Sampah Cempo, Mojosongo, Solo, terbakar hebat akhir pekan kemarin. Hingga hari ini bahkan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo masih terus bekerja keras memadamkan sampah yang terbakar.

Terkait peristiwa ini, legislator DPRD Kota Solo menyoroti belum rapinya pemilahan sampah yang dibuang di TPA Cempo sehingga diduga memicu kebakaran.

Ketua Komisi II DPRD Solo, YF Sukasno mengatakan, dia langsung menuju lokasi begitu mendapat informasi terjadi kebakaran di TPA Putri Cempo pada Sabtu (20/10/2018) malam. Menurutnya, kebakaran semacam itu memang sering terjadi saat kemarau.

"Tapi memang kebakaran pada malam itu sangat besar," ujar Sukasno seperti dikutip dari laman Solopos, Selasa (23/10/2018).

Sukasno menilai ada banyak faktor yang memicu terjadinya kebakaran. Tapi, ia berpendapat faktor utamanya karena kemarau sehingga tumpukan sampah mengering dan cenderung mudah terbakar.

Apalagi, menurutnya, di dalam material sampah ada juga benda-benda yang menyebabkan letupan percikan bunga api seperti korek gas yang dibuang.

"Itu kalau terpendam di tumpukan sampah bisa meledak dan menimbulkan percikan api yang memicu terbakarnya sampah yang kebanyakan kering," terang politikus PDIP tersebut.

Ditanya soal mitigasi atau antisipasi agar tak terulang lagi, ia menilai hal itu sulit dilakukan. Alasannya, TPA Putri Cempo belum melaksanakan pemilahan sampah dengan baik.

Masyarakat pada umumnya masih berpendapat benda apa pun entah itu padat atau cair yang sudah tidak diperlukan dianggap sampah dan harus dibuang.

Ia menilai selama sistem pengolahan sampah berbentuk open dumping memiliki potensi kebakaran yang terus mengintai. Dampak yang kini terjadi karena bagian TPA yang terbakar di sektor timur dari selatan ke utara adalah kepulan asap mengarah ke permukiman warga Gondangrejo, Karanganyar, dan sekitarnya.

Baca juga berita lainnya di Solopos.com.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.