Sukses

Ratusan Anggota TNI - Polri Kawal Aksi Penolakan Pembakaran Bendera HTI di Garut

Dampak pembakaran bendera HTI yang terjadi pada hari santri nasional di Garut, Jawa Barat meluas, kali ini kedua kubu berencana melakukan aksi di dua tempat berbeda.

Liputan6.com, Garut Sebanyak 300 anggota personil gabungan TNI-Polres Garut, Jawa Barat diterjunkan untuk mengawal aksi bela tauhid pasca-pembakaran bendera HTI di kecamatan Limbangan kemarin.

"Pengamanan kami bagi di dua titik, kantor NU dan Alun-alun," ujar Kabag Operasional Liman Heryawan, di Mapolres, Garut, Selasa (23/10/2018).

Diperkirakan dua kubu massa yang akan melaksanakan aksi pada hari ini yakni sekitar 400 orang di kantor NU jalan Suherman, Pasirmuncang, serta 500 orang berada di Alun-alun Garut yang akan dilakukan oleh massa Aliansi Umat Islam Bela Tauhid.

"Ada juga sekitar 100 personil yang diperbantukan dari polda Jabar," ujar Liman menambahkan.

Meskipun dilakukan penjagaan aparat, lembaganya berharap kegiatan orasi di kedua titik kumpul massa dari dua kubu yang berseberangan itu berlangsung aman dan kondusif. "Silahkan sampaikan aspirasinya sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku," pinta dia.

Seperti diketahui aksi bakar bendera HTI yang dilakukan ormas tertentu pada Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) ke-3 di Kecamatan Limbangan, Garut kemarin, langsung memantik kemarahan massa.

Video berdurasi 2,04 menit yang mulai beredar pada Senin, (22/10/2018) sekitar pukul 11.00 itu, langsung jadi kontroversi buah bibir masyatakat tanah air. Tak ayal aksi penolakan dan kutukan pun terus datang silih berganti.

Bahkan kubu aliansi Umat Islam Bela Tauhid, yang mengutuk aksi pembakaran itu, telah melaporkan pelaku pembakaran yang berasal dari ormas tertentu itu, ke pihak bereajib dengan pasal penistaan agama.

Bahkan rencannya, siang hari ini kedua kubu massa yang bersebrangan itu, akan kembali menurunkan massa dalam jumlah yang banyak yang dipusatkan di dua titik kumpul massa yakni, kantor PCNU Garut dan Lapangan Otista Alun-alun kabupaten Garut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini