Sukses

Saat Imigran Gelap Hidup Enak di Tengah Kemiskinan Warga NTT

Berbanding terbalik dengan warga NTT pada umumnya, imigran gelap asal Afghanistan, Pakistan, dan negara lainnya yang ada di NTT masih bisa minum susu dan pergi ke gym.

Liputan6.com, Kupang - Sebanyak 430 imigran gelap asal Afganistan, Pakistan, dan negara lainnya yang saat ini ditampung di sejumlah hotel akan dipindahkan ke Pulau Ndana, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami sementara membahas masalah ini dengan pihak swasta dan IOM (International Organization for Migration) untuk pindahkan imigran gelap yang ada di Kota Kupang," kata Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nai Soi, kepada Liputan6.com, Minggu, 14 Oktober 2018.

Pemindahan ini, menurut dia, untuk mengantisipasi konflik sosial yang timbul, karena kehidupan para imigran gelap yang ditanggung IOM terbilang baik, dibandingkan dengan warga NTT yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

"Para imigran gelap itu, pagi minum susu, makan makanan yang sehat, sore masih bisa ke gym. Sedangkan, warga kami hanya menonton. Ada yang berpikir, sebaiknya jadi imigran gelap," katanya.

Karena itu, pemerintah provinsi akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk membangun tempat penampungan di Pulau Ndana bagi imigran gelap, lalu disewakan ke IOM.

Sebelum dipindahkan ke Pulau Ndana, lanjut Yoseph, para imigran akan dipindahkan ke Pangkal Pinang. Pada tahap awal akan dipindahkan sebanyak 26 imigran gelap. "Pangkal Pinang punya tempat penampungan yang memadai bagi imigran gelap," katanya.

Ratusan imigran gelap ini sudah bertahun-tahun tinggal di sejumlah hotel di Kota Kupang. Kehidupan mereka dibiayai oleh IOM.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.