Sukses

Mencicipi Kuliner Favorit Delegasi IMF dan Bank Dunia di Bali

Saban hari, sekitar 800-1.000 delegasi mampir ke warungnya. Sejumlah menu makanan yang disajikan di Warung Made dipesan oleh mereka.

Liputan6.com, Denpasar - Di sela kesibukan pertemuan IMF-World Bank, para delegasi tak lupa untuk berjalan-jalan di Pulau Bali. Selain berwisata ke sejumlah destinasi di Pulau Seribu Pura, salah satu yang dikunjungi adalah restoran yang menyajikan kudapan khas asli Pulau Dewata.

Mereka juga berwisata kuliner untuk merasakan cita rasa masakan khas Bali. Salah satu tempat favorit mereka untuk menyantap masakan Bali dengan cita rasa khas adalah Warung Made. Pemilik Warung Made, Made Raymons menjelaskan, hampir setiap hari restorannya diserbu delegasi IMF-World Bank.

"Setiap hari selama event itu berlangsung ada saja delegasi yang ke sini. Mereka ingin merasakan kuliner dengan cita rasa khas Bali yang kaya rempah," kata Raymons, Minggu (14/10/2018).

Raymons melanjutkan, omzet restorannya melonjak tajam selama Annual Meeting IMF-World Bank yang selama seminggu digelar di Bali. Hanya saja, ia enggan membeberkan berapa pemasukan restorannya selama kegiatan itu berlangsung.

Saban hari, Raymons melanjutkan, terdapat sekitar 800-1.000 delegasi yang mampir ke warungnya. Sejumlah menu makanan yang disajikan di Warung Made dipesan oleh mereka.

"Salah satu yang menjadi favorit para delegasi dan itu juga ciri khas kita adalah nasi campur Bali. Itu yang paling banyak dipesan oleh mereka," katanya.

Sayang, Raymons tak tahu persis dari negara mana saja mereka berasal, serta adakah tokoh dunia yang ketagihan menu kudapan kuliner khas Bali. Alasannya, Raymons ingin memanjakan mereka saat santap siang maupun malam.

"Kita tidak perhatikan dengan baik siapa saja mereka, karena jumlahnya banyak. Hanya saja, kita tahu kalau mereka delegasi IMF-World Bank dari pelat nomor mobilnya yang menggunakan kode AM (Annual Meeting) dan juga pengawalan pihak kepolisian," ujarnya.

Warung Made memang menjadi ikonis dalam hal kudapan dengan cita rasa lokal. Tak lengkap rasanya berlibur ke Pulau Seribu Pura tanpa mencicipi makanan di sini. Selain karena kualitas makanan yang terjaga, warung ini terbilang legendaris lantaran telah buka sejak 1950-an.

"Saya juga tidak tahu mereka tahu dari mana Warung Made. Mungkin saja cerita dari mulut ke mulut, karena memang kita sering didatangi para petinggi negara, termasuk artis internasional," papar dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.