Sukses

Misteri Palasik Kuduang, Sang Pemakan Bayi dari Ranah Minang

Makanan Palasik adalah anak bayi atau balita, baik yang masih dalam kandungan ataupun yang sudah mati (dikubur). Tergantung dari jenis palasik tersebut.

Liputan6.com, Padang - Palasik adalah orang yang sedang mendalami ilmu hitam. Biasanya orang-orang ini juga memiliki ilmu gaib tingkat tinggi. Menurut ceritanya, ilmu palasik dipercaya bersifat turun-temurun.

Apabila orang tuanya adalah seorang palasik, maka anaknya pun akan menjadi palasik. Ilmu ini diwariskan kepada keturunannya hingga keturunan ketujuh, tetapi tidak kepada keturunan kedelapan.

Penampakan palasik ini seperti kepala tanpa badan yang melayang. Kuduang dalam bahasa Minang sendiri berarti buntung atau terpotong. Ciri khas dari palasik ini adalah mereka tidak mempunyai cekungan di antara bibir dan hidung.

Dari informasi yang dirangkum Liputan6.com, Kamis, 11 Oktober 2018 malam, palasik sangat ditakuti ibu-ibu di Minangkabau, terlebih yang memiliki balita. Karena makanan palasik adalah anak bayi atau balita, baik yang masih dalam kandungan ataupun yang sudah mati (dikubur). Tergantung dari jenis palasik tersebut.

Ada palasik yang memakan bayi dalam kandungan, sehingga bayi tersebut lahir tanpa ubun-ubun atau ubun-ubunnya cekung hingga mati dalam kandungan.

Kemudian ada pula palasik yang memakan bayi yang masih rapuh, sehingga bayi tersebut sering sakit-sakitan yang berakhir meninggal dunia. Ada juga yang memakan mayat bayi atau balita yang baru meninggal.

Bayi atau balita yang sedang dimangsa palasik sebenarnya tak serta-merta meninggal. Sebelum mengembuskan napas terakhir mereka akan mengalami sebuah penyakit yang dinamakan penyakit ‘Ain.

Ciri-ciri dari bayi atau balita yang ada di bawah kuasa palasik adalah suhu badan yang semakin tinggi. Suhu badan tinggi tersebut membuat bayi susah tidur dan menangis terus menerus pada malam hari. Karena hal tersebut, mereka tak mau tidur dan susah untuk ditenangkan.

Ketika sudah parah, mereka akan lemas secara mendadak dan ubun-ubun atau ujung kepala terlihat cekung. Ujung-ujungnya mereka menjadi kurus kering dan bisa sampai meninggal dunia.

Konon katanya jika palasik bertemu dengan anak balita yang sedang digendong ibunya, maka mereka akan berusaha untuk menghiburnya. Hal ini dilakukan untuk menyerang balita tersebut dan mencari tumbal bayi dengan kepala melayang dan tubuhnya tetap berada di rumahnya.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penangkal Palasik

Menurut masyarakat Minang, jika kamu melihat orang yang mencurigakan atau memiliki ciri seperti palasik, yaitu tidak mempunyai parit atau cekungan di antara hidung dan bibirnya, jangan dijauhi. Beranikanlah mendekati orang tersebut dan berbisik padanya, “Ini cucumu” atau “Ini anakmu” Dengan bisikan tersebut, dipercaya mereka tak akan memakan bayi atau balita kita.

Yang paling berbahaya dari ilmu palasik ialah ilmu ini bisa diturunkan sampai tujuh turunan. Penurunan ilmu ini dari anak, terus ke cucu dan seterusnya. Mitosnya, hal tersebut terjadi karena para penganut ilmu palasik ini terkucil dari masyarakat dan mereka terpaksa menikah di antara sesama penganut palasik. Dan jika berhasil menikah dengan orang biasa, konon anaknya tidak akan sekuat ayah atau ibunya karena sudah berdarah campuran.

Apakah ilmu hitam palasik ini nyata adanya? Sampai sekarang masih menjadi misteri bagi masyarakat Minangkabau. Namun, mitos yang telah melegenda ini tetap menjadi momok menakutkan bagi ibu hamil dan ibu muda di Minangkabau.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.