Sukses

Kisah Tragis Cinta Sehidup Semati di Banyumas

Seorang suami di Banyumas gantung diri usai istrinya meninggal dunia.

Liputan6.com, Banyumas - Dalam bahasa Jawa, istri disebut sebagai garwa, yang berarti sigaraning nyawa atau belahan jiwa. Terdengar romantis.

Tentu, istilah bagian dari nyawa tak lantas diartikan secara harfiah. Saat salah satu meninggal dunia yang lain lantas menyusul mati alias bunuh diri.

Ini senada dengan ungkapan cinta sehidup semati yang barangkali hanya dilantunkan oleh para pujangga. Kalau pun ada di dunia nyata, mungkin kalimat itu diungkapkan oleh remaja-remaja tanggung saat dirundung asmara.

Tetapi, kisah cinta sehidup semati ini lah yang mungkin terjadi di Grumbul Ciwarak Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah. Seorang suami gantung diri usai istrinya meninggal dunia.

Hal tersebut berawal dari Joko Supriyanto (36) dan Warsun (36), keduanya warga Desa Karanggintung, tengah giliran ronda. Mereka pun lantas berkeliling.

Kedua orang ini mendapati rumah tetangganya THW (29) gelap gulita. Barangkali, kalau hanya semalam, rumah yang lampunya tak dinyalakan dianggap biasa.

Namun, mereka tahu, sejak dua hari sebelumnya, rumah selalu dalam keadaan gelap gulita. Yang mencurigakan, kendaraannya terparkir di teras rumah.

Lantaran curiga, keduanya meminta bantuan Ketua RW dan RT setempat untuk mengecek rumah tersebut. Karena pintu terkunci, saksi masuk rumah melalui jendela yang kebetulan tidak terkunci.

Begitu berhasil masuk, mereka langsung mengarah ke bagian belakang rumah. Mereka terhenyak kaget saat melihat THW sudah gantung diri di bawah siku penyangga bak penampung air.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tragis, Almarhum Tinggalkan Anak Berusia 4 Tahun

"Saksi bersama Ketua RT dan RW setempat langsung menghubungi Polsek Sumbang" kata Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, Rabu malam (10/10/2018).

Polisi bersama Koramil Sumbang, Satpol PP, Tagana, Pramuka Peduli bersama aparat desa Karanggintung pun datang dan langsung mengamankan TKP. Almarhum THW kemudian dievakuasi.

Polsek Sumbang kemudian menghubungi Unit Inafis Polres Banyumas untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Inafis dan dokter Puskesmas Sumbang pun langsung memeriksa tubuh korban.

Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan. Korban murni bunuh diri.

Adapun motif bunuh diri tidak diketahui. Hanya saja, berdasar informasi yang diperoleh Chandra, THW diketahui baru kehilangan istrinya 12 hari yang lalu karena sakit kanker.

"Selama ditinggal istrinya, pihak keluarga korban selalu menemani korban hingga hari Minggu, 7 Oktober 2018," Chandra mengungkapkan.

Nahas, setelah keluarganya pulang ke rumahnya di Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, terjadilah peristiwa gantung diri ini.

Almarhum meninggalkan seorang anak laki-laki usia 4 tahun berinisial VM. Saat ini, VM tinggal bersama dengan neneknya.

"Menurut rencana jenazah akan dikebumikan di Pemakaman Kaliori Kecamatan Kalibagor," dia menjelaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini