Sukses

Terungkapnya Misteri Pembunuhan Ibu Muda Asal Boyolali

Polisi sudah menaruh curiga terhadap kematian ibu muda asal Boyolali ini. Makam pun dibongkar dan penyelidikan dilakukan mengarah kepada tersangka pembunuhan tersebut.

Boyolali - Polisi bergerak cepat mengungkap kasus meninggalnya Novi Septiyani (22), ibu muda asal Gumukrejo, Desa Kebongulo, Kecamatan Musuk, Boyolali, yang diduga dibunuh.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, tak berselang lama setelah membongkar makam dan mengautopsi jenazah Novi, polisi menetapkan Handoko (36) yang tidak lain adalah suami Novi, sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi mengatakan berdasarkan penyelidikan terhadap sejumlah saksi, pelaku pembunuhan tersebut mengarah kepada Handoko yang tinggal serumah dengan Novi dan satu putrinya.

Menurutnya, setelah mengautopsi jenazah Novi yang didahului dengan pembongkaran makam, Minggu, 7 Oktober 2018, polisi langsung memeriksa Handoko.

"Novi ini tinggal di dalam rumah bersama suami dan anaknya. Kecurigaan kami, orang di dalam rumah itulah yang melakukannya. Kami periksa Handoko dan dia mengakuinya sehingga kami bawa ke Mapolres Boyolali, kemarin (Minggu) untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya.

 

Baca berita menarik lainnya di Solopos.com.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Awal Kecurigaan Polisi

Polisi Boyolali yakin Novi (22) ibu muda asal Gumukrejo, Desa Kebongulo, Kecamatan Musuk, Boyolali itu meninggal karena dibunuh.

Novi yang meninggal dan dimakamkan pada Senin (1/10/2018) lalu di rumahnya dibongkar kembali makamnya pada Minggu (7/10/2018) dan jenazahnya diautopsi.

Tim Bid Dokkes Polda Jawa Tengah dan Polres Boyolali yang melakukan autopsi menemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan pada jenazah Novi.

Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi mengatakan sejak awal kematian Novi sudah mencurigakan karena berdasarkan penyelidikan, sebagian tetangga melihat adanya luka lebam pada jenazah Novi.

"Tapi mungkin karena di desa, kejadian itu dianggap sebagai takdir makanya jenazah korban langsung dimakamkan. Setelah dilakukan autopsi kemarin (Minggu), tim dari Polda dan Polres menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan," ujar Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Zulfikar Iskandar, Kasatreskrim AKP Willy Budiyanto, dan sejumlah pejabat Polres kepada wartawan di Mapolres Boyolali, Senin (8/10/2018).

3 dari 3 halaman

Kronologi Pembunuhan

Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi menjelaskan pembunuhan itu terjadi setelah pasangan ini terlibat cekcok pada Minggu (30/9/2018) malam. Saat itu, Handoko pulang ke rumah sekitar pukul 22.00 WIB sehabis bersenang-senang di tempat karaoke wilayah Boyolali Kota.

Sebagai seorang istri, Novi menanyakan kepada Handoko alasannya pulang malam. Terlebih, ada aroma minuman keras yang tercium dari tubuh Handoko. Namun, pertanyaan itu disambut Handoko dengan kesal sehingga terjadilah pertengkaran di ruang tamu yang disaksikan juga oleh anak mereka.

Selanjutnya, Handoko yang bekerja sebagai pedagang sapi ini masuk ke kamar bermaksud hendak tidur dan meninggalkan ponselnya di salah satu meja rumahnya. Melihat ponsel suaminya tergeletak, Novi mengambilnya dan menghubungi nomor yang diperkirakan kerap berkomunikasi dengan suaminya.

Belakangan diketahui, nomor tersebut milik Y, seorang wanita pemandu karaoke di tempat yang sering didatangi Handoko untuk bersenang-senang.

"Saat itu Handoko bangun lagi dan berusaha merebut ponsel dari tangan Novi. Handoko memukul Novi. Bahkan, Handoko juga mencekik Novi hingga akhirnya Novi terjatuh," ujar Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Zulfikar Iskandar, Kasatreskrim AKP Willy Budiyanto, Kapolsek Musuk Iptu Budi Sukarno, dan sejumlah pejabat Polres kepada wartawan di Mapolres Boyolali, Senin (8/10/2018).

Setelah terjatuh, Novi ditinggalkan begitu saja di ruang tamu dalam kondisi tertelungkup dan Handoko kembali ke kamar untuk melanjutkan tidur. Sekitar pukul 03.00 WIB, Senin, 1 Oktober 2018, Handoko terbangun dan mendekati istrinya yang masih tertelungkup di ruang tamu bermaksud membangunkannya.

Namun, diperkirakan saat itu Novi sudah meninggal dan kemudian Handoko memberi tahu tetangganya tanpa menyebutkan penyebabnya. Novi dimakamkan Senin siang.

Namun, persoalan tak selesai sampai di situ. Kematian Novi menjadi pergunjingan di kalangan warga sekitar yang mencurigai ada yang tidak beres.

Kabar itu pun akhirnya sampai ke Polsek Musuk yang kemudian melakukan penyelidikan dan berujung pada pembongkaran makam, autopsi, dan penangkapan Handoko sebagai tersangka pembunuh istrinya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.