Sukses

Diduga Faktor Ekonomi, Pria Gantung Diri di Ladang Pakai Sarung

Sabtu pagi, (6/10/2018), warga Desa Jengglungharjo, Tulunggagung, dikagetkan dengan penemuan tubuh tergantung kain sarung di ladang dekat Pantai Sanggar milik Perhutani.

Tulungagung Sabtu pagi, (6/10/2018), warga Desa Jengglungharjo, Tulungagung, dikagetkan dengan penemuan tubuh tergantung kain sarung di ladang dekat Pantai Sanggar milik Perhutani. Setelah ditelisik, jasad tersebut diketahui bernama Sumadi, warga desa setempat. Diduga, kenekatan gantung diri yang dilakukan pria berusia 50 tahun tersebut akibat tersandung masalah ekonomi yang dialami keluarganya. 

Kasubbag Humas Polres Tulungagung Iptu Sumaji mengatakan,  yang dilakukan korban diketahui oleh warga berkat kecurigaan yang alami keluarganya. Sebab, yang biasanya pulang sebelum Magrib, korban tidak kunjung pulang.

“Korban ini aktivitas seperti biasanya, dan keladang dekat Pantai Sanggar, biasanya pulang agak awal, ini sesudah Magrib belum pulang juga,” jelas Sumaji seperti dikutip lama Jawapos.

Menurut dia, dari kecurigaan itulah warga sekitar mulai berkumpul dan ramai-ramai mencari korban di ladang milik tanah Perhutani, yang lokasinya dengan pantai selatan. Alhasil, sekitar pukul 20.00, warga berhasil menemukan korban dengan keadaan tergantung.

“Pencarian yang dilakukan warga berhasil, korban ditemukan, namun dalam keadaan meninggal dunia gantung diri,” kata Sumaji.

Pria dengan pangkat dua balok di pundak itu menjelaskan, saat ditemukan, kondisi kaki korban berada di atas tanah, dengan leher terikat dengan tali yang terbuat dari kain sarung yang dikaitkan dengan pohon. “Posisi korban masih menggunakan pakaian lengkap,” ujarnya.

Mengetahui hal tersebut, warga langsung memberitahukan kepada perangkat desa setempat, dan di teruskan kepada aparat kepolisian. Tidak membutuhkan waktu lama, pihaknya meluncur ke lokasi kejadian. “Pihak kami, beserta warga dan TNI, langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi korban,” ungkapnya.

Barang bukti yang diamankan dari korban yakni sarung berwarna biru yang di gunakan untuk mengaitkan di pohon dan leher, celana panjang yang di kenakan korban warna hitam, kaos warna biru, serta sepatu putih. “Barang-barang itu semua kami bawa sebagai barang bukti,” ujarnya.

Dari hasil otopsi yang dilakukan oleh dokter, tidak ada tanda kekerasan yang di alami oleh korban. Pihak keluarga menerima atas kematian korban, dan langsung dibawa ke rumah duka dan selanjutnya dilakukan pemakaman.

“Keluarga juga sudah menerimanya, kemungkinan besar ini terjadi akibat faktor ekonomi,” kata Sumaji menambahkan.

 

 

Baca juga berita Jawapos.com lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.