Sukses

Tim Tanggap Darurat Terjun Selidiki Gempa Sumba Timur

Kepala PVMBG Badan Geologi, Kasbani mengatakan pihaknya segera mengirimkan Tim Tanggap Darurat untuk melakukan penyelidikan gempa di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Liputan6.com, Sumba Timur - Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani mengatakan, pihaknya segera mengirimkan Tim Tanggap Darurat untuk melakukan penyelidikan gempa di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gempa bumi di Sumba Timur terjadi selama dua hari berturut-turut, sejak tanggal 2 hingga 3 Oktober 2018. Tercatat selama dua hari tersebut terdapat 7 kali gempa dengan magnitudo di atas 5.

"Tim tanggap darurat gempa bumi Sumba dari Badan Geologi akan segera dikirimkan ke lokasi terdampak," kata Kasbani, Kamis 4 Oktober 2018.

Akibat gempa, sejumlah bangunan dan jembatan di Kecamatan Wula Waijelu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangkaian gempa bumi.

Menurut laporan yang diterima PVMBG, keretakan bangunan juga terdapat di Gedung SMA Kahar di Sumba Timur dan di Pelabuhan Waijelu.

"Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena energinya yang tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di dasar laut," jelas Kasbani.

Gempa pertama pada Selasa (2/10/2018) terjadi pada pukul 06:12 WIB. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 10,5° LS dan 120,2° BT, dengan magnitudo 5,2 pada kedalaman 10 Km, berjarak 66 km baratdaya Sumba Timur.

Sedangkan gempa terakhir yang terasa atau pada Rabu (3/10/2018) terjadi pada pukul 19:38 WIB. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 10,47° LS dan 120,16° BT, dengan magnitudo 5,4 pada kedalaman 10 Km, berjarak 47 km tenggara Sumba Timur.

Ia menambahkan, berdasarkan posisi pusat gempa bumi dan kedalamannya, kejadian gempa ini diperkirakan akibat aktivitas patahan dekat Pulau Sumba (Sumba Ridge Thrust).

"Gempa bumi berpusat di laut di sebelah selatan Pulau Sumba. Daerah lain yang berdekatan dengan pusat gempa bumi adalah bagian selatan Pulau Flores," jelasnya.

Kasbani mengimbau, masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.