Sukses

Ancaman Gubernur Bali pada PLTU yang Tak Ramah Lingkungan

Koster ingin memastikan seluruh pembangkit listrik di Bali bertenaga ramah lingkungan.

Liputan6.com, Denpasar Gubernur Bali, Wayan Koster mengancam akan mencabut izin PLTU Celukan Bawang jika tak beralih menggunakan bahan dasar energi terbarukan. Hal itu dilakukan Koster untuk menegaskan komitmen clean and green energy yang dicanangkannya sebagaimana tertuang dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

"Warga Bali butuh udara yang sehat, yang bersih," kata Koster, Selasa 2 Oktober 2018.

Menurut Koster, PLTU Celukan Bawang dengan energi yang dihasilkannya sebesar 350 MW selama ini masih menggunakan bahan baku batubara yang mencemari lingkungan. Saat ini PLTU Celukan Bawang tengah mengajukan penambahan kapasitas produksi menjadi 700 MW.

Koster sendiri siap menyetujui keinginan PLTU Celukan Bawang itu, bahkan siap menambah kapasitas produksinya tiga kali lipat sepanjang menggunakan bahan dasar energi terbarukan.

"Saya sudah panggil investornya. Kalau masih menggunakan batubara saya tidak akan kasih izin. Kalau sudah dapat izin akan saya cabut. Saya siap memberikan izin kalau sudah beralih ke energi terbarukan semisal gas," ujarnya.

Meski PLTU Celukan Bawang telah mengeluarkan dana untuk investasi, Koster tak mau mempedulikannya. Baginya, lebih penting melindungi kualitas udara yang akan dihirup oleh masyarakat Bali ketimbang membiarkannya tercemar batubara.

"Investor sudah menyiapkan investasinya untuk batubara. Saya sudah jelaskan ke investornya, lebih baik rugi sedikit tapi bisnis Anda berkelanjutan. Masyarakat Bali harus mendapat udara bersih. Nyerah dia (investor PLTU Celukan Bawang). Mau dia beralih ke gas," terang Koster.

Sikap tegas Koster itu diapresiasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. “Saya diapresiasi Menteri ESDM. Baru ada gubernur di Indonesia ini yang menunjukkan komitmen terhadap energi terbarukan,” ungkap Koster menambahkan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.