Sukses

Guncangan Gempa Sumba Timur Terasa Sampai NTB

Kabupaten Sumba Timur diguncang empat kali gempa bumi pagi ini.

Liputan6.com, Sumba Timur Gempa Sumba Timur berkekuatan magnitudo 6,3 yang menguncang Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/10/2018) pukul 07.16 WIB juga dirasakan oleh warga di Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, di Mataram, Selasa, mengatakan getaran gempa bumi yang dirasakan di Bima dan Dompu dalam skala intensitas II Skala Intensitas Gempa Bumi (SIG) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), atau III modified mercalli intensity (MMI).

"Gempa di Sumba Timur dengan kedalaman 10 kilometer tersebut juga terasa di Waingapu, dan Tambolaka sebesar II SIG BMKG (IV MMI)," ungkap Agus, seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan Kabupaten Sumba Timur diguncang empat kali gempa bumi dengan magnitudo 5,0, 5,3, 6,0 dan 6,3, tapi tidak berpotensi tsunami.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi pertama terletak pada koordinat 10,65 lintang selatan (LS) dan 120,18 bujur timur (BT).

Episenter gempa bumi kedua terletak pada koordinat 10,54 LS dan 120,20 BT, episenter ketiga terletak pada koordinat 10,60 LS dan 120.20 BT.

"Episenter keempat 10.52 LS dan 120.18 BT dengan kedalaman 21 kilometer arah selatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT," kata Agus.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pada keempat gempa Sumba Timur tersebut, Agus menjelaskan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali Nusa Tenggara tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault). Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengkonfirmasi guncangan bumi di Kabupaten Sumba Timur terasa kuat selama 3-5 detik.

Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah dan bangunan. Siswa sekolah dasar panik dan menangis, para guru meminta orangtua siswa untuk menjemputnya.

"Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan. BPBD masih melakukan pemantauan dan pendataan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan tertulis.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.