Sukses

Detik-Detik Penyelamatan Nenek Sebatang Kara di Rumah yang Terbakar Habis

Meski berhasil diselamatkan, tak urung nenek Sidem tetap mengalami luka bakar pada lengan kanan lantaran terjilat api.

Liputan6.com, Banyumas - Suhu tinggi dan cuaca kering memicu kebakaran rumah hingga hutan belantara. Ancaman kobaran api mudah menyebar lantaran kuatnya angin musim kemarau.

Ini pula yang terjadi di Grumbul Genting Desa Kotayasa RT 04/04 Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu sore, 30 September 2018, sekitar pukul 17.00 WIB. Rumah nenek Sidem (70) ludes terbakar. Pun dengan segala isinya.

Ceritanya, sore itu Sidem tengah memasak air di tungku tradisional. Bagi kaum ibu, menggodok air adalah urusan sepele. Tak ditunggui pun air akan masak dengan sendirinya.

Sidem pun lantas pergi ke belakang rumah. Tanpa memperhatikan yang terjadi, nenek Sidem kembali masuk ke rumah.

Bedanya, kali ini ia tak berada di dapur. Ia langsung ke ruang utama di rumah berukuran 5x6 meter itu. Saat itu lah, kebakaran mulai terjadi pada rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu.

Celakanya, hingga saat itu, ia tak sadar api telah menjilat pagar dapurnya. Beruntung, dua tetangganya, Kuswedi (53) dan Zaenurrohman (42) mendapati kebakaran ini.

Mereka pun langsung berteriak mencari penghuni rumah. Lantaran tak ada yang menyahut, saksi berinisiatif memeriksa ke dalam rumah. Pada detik-detik menentukan itu, saksi mendapati korban masih berada di dalam rumah.

"Saksi langsung melakukan tindakan mengevakuasi ibu Sidem untuk keluar rumah," kata Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, Heriana Adi Chandra, Minggu malam.

Meski berhasil diselamatkan, tak urung nenek Sidem tetap mengalami luka bakar pada lengan kanan lantaran terjilat api dalam kebakaran rumahnya. Masih beruntung, ia hanya luka ringan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petani Kehilangan 10 Ton Gabah Akibat Kebakaran Rumah

Usai menyelamatkan Sidem dari dalam rumah, Kuswedi berteriak meminta bantuan warga untuk memadamkan api dengan alat seadanya. Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 17.30 WIB. Namun, rumah beserta segenap isinya sudah kadung habis dilalap api.

Usai memadamkan api, beberapa warga berinisiatif membawa nenek Sidem ke Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto. Setelah diperiksa dan diberikan obat, Sidem diperkenankan pulang ke rumah.

Namun, lantaran rumah tak bisa ditempati, Nenek Sidem mengungsi ke rumah keponakannya, yakni Ibu Ratem. Sementara ini, nenek Sidem mengungsi hingga rumahnya diperbaiki. Dalam peristiwa itu, diperkirakan korban mengalami kerugian hingga Rp 20 juta.

"Rumah hangus total sehingga tak bisa ditempati," ujar Heriana.

Heriana mengungkapkan, pada hari yang sama, kebakaran rumah juga terjadi di Desa Tunjung RT 06 RW 06 Kecamatan Jatilawang, sekitar jam 09.00 WIB. Kebakaran menimpa rumah Nirwan (45), seorang petani.

Kronologinya, sekitar pukul 09.00 WIB warga mendapati api sudah menyala di bagian dapur. Saat itu, pemilik sedang tak berada di rumah.

"Saat kejadian warga bersama-sama memadamkan api akan tetapi berhubung kondisi lingkungan sedang susah air sehingga berjalan proses pemadaman lambat," ucapnya.

Api akhirnya dapat dipadamkan setelah dari armada Pemadam Kebakaran UPT Damkar Wangon tiba di lokasi kejadian, sekitar pukul 10.30 WIB. Namun, akibat kejadian ini pemilik rumah mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 100 juta.

Selain rumah yang terbakar, Nirwan juga kehilangan padi sejumlah 10 ton lantaran ikut terbakar. Selain itu, pakaian, perabotan rumah tangga, alat elektronik, dan mesin penyedot juga hangus.

Di rumah itu, Nirwan tinggal dengan istri dan dua anaknya yang masih sekolah di SMP dan SD. Sementara ini, mereka mengungsi ke rumah saudaranya.

"Bantuan yang disegerakan untuk korban kebakaran adalah makanan, bahan makanan, air bersih, pakaian, minuman," kata Ketua Unit Pramuka Peduli Kwarran Ajibarang, Wantoro.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.