Sukses

Jabar Quick Response Selamatkan Legenda Perwayangan dari Bandung Barat

Legenda perwayangan yang tinggal di Bandung Barat itu hidup sendiri di usia 98 tahun. Selamat berkat curhatan di Jabar Quick Response.

Bandung - Jabar Quick Response (JQR) yang baru saja diluncurkan, mulai diminati warga. Terbukti setelah diluncurkan pada 18 September lalu, ribuan curhatan warga sudah masuk. Beberapa bahkan langsung direspons oleh petugas.

Seperti yang dialami kakek sebatang kara, Entis atau biasa dipanggil Aki Acin (98). Salah satu tetangga Aki Acin yang memiliki akun @qq_barcelana melaporkan melalui JQR. Petugas langsung menuju lokasi yang berada di Bandung Barat, untuk menolong Aki Acin.

Dari akun Instagram @jabarquickresponse, diketahui Aki Acin merupakan legenda di dunia dalang dan perwayangan. Saat ini Aki Acin hidup sebatang kara.

"Aki Acin sudah masuk dan dirawat di RS Kawaluyaan," tulis @jabarquickresponse.

"Beliau yang pertama mempopulerkan baju wayang yang seperti sekarang dari bahan beludru dengan pernak pernik pasir jepang dan mutiara. Awalnya, baju wayang golek hayang helai kain biasa. Dan ini diinisiasi oleh Aki Acin pada tahun 70-an bersama dalang alm. Asep Sunandar Sunarya," tulisnya lagi.

Dalam unggahannya, @jabarquickresponse menyertakan video saat Aki Acin turun dari mobil untuk dibawa ke dalam rumah sakit. Selain itu juga ada dua foto lainnya.

Jabar Quick Response menjadi satu program yang mulai berjalan di kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Melalui program ini, seluruh warga Jabar bisa curhat secara langsung kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui SMS center maupun media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Ridwan Kamil mengklaim, sejak Jabar Quick Response dilansir beberapa waktu lalu, sudah banyak curhatan warga yang masuk. Adanya program tersebut diharapkan bisa cepat tanggap dalam memberikan solusi.

"Begitu banyak curhatan dan pengaduan kemanusiaan, membuat Jabar Quick Response memang selama ini ternyata diminati oleh warga Jawa Barat. Mohon bersabar karena semua sedang berproses," tulis akun @ridwankamil.

 Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penampung Curhatan Warga

Masih melalui akun @ridwankamil, Gunernur Jawa Barat itu menyertakan data pengaduan di JQR. Pengaduan melalui hotline sebanyak 230, 1.200 pengaduan melalui Whatsapp, 216 pengaduan melalui Twitter, dan 970 pengaduan melalui Instagram.

Sementara, akun Instagram @jabarquickresponse mengunggah video singkat, yang memperlihatkan banyaknya warga yang melaporkan keluhannya melalui Whatsapp.

"Antusiasme dari masyarakat dalam menyampaikan aduan baik berdasar yang dialami sendiri maupun mengadukan tentang tentang tetangga dan kerabatnya. Dari mulai mengadukan jalan rusak, eKTP yang tak kunjung jadi, ijazah tertahan di sekolah, belum bayar kontrakan, tak ada biaya berobat, kurang modal usaha, sampai habis persediaan beras di rumah. Semua aduannya kami terima dan catat untuk bisa diberikan penanganan secepatnya," tulis dalam keterangan video itu.

Progam Jabar Quick Response resmi diluncurkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pada Selasa, 18 September 2018. Hal ini merupakan salah satu program 100 hari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum untuk mengakomodasi segala keluhan masyarakat Jabar.

Menurut Kang Emil, sapaannya, program tersebut untuk memperbaiki tata cara negara dalam menolong warga Jabar. Program ini diharapkan bisa menolong warga yang sedang emergency.

"Jadi kata kuncinya emergency, berkesusahan bisa melaporkan diri sendiri atau melapor ke tetangganya, saudaranya," kata Kang Emil di Gedung Sate Bandung, Selasa, 18 September 2018.

Banyak jenis pengaduan masyarakat yang bisa disampaikan lewat SMS center maupun media sosial. Yakni contohnya warga Jabar yang dirasa kekurangan tidak bisa makan, rumah runtuh, masalah kesehatan, tidak mampu bayar rumah sakit, pendidikan dan lainya yang sifatnya darurat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.