Sukses

Cerita Merana Nelayan Setelah Danau Limboto Nyaris Kering Kerontang

Musim kemarau baru berlangsung 1-2 bulan ini, tapi permukaan air Danau Limboto sudah menyurut 200-300 meter.

Liputan6.com, Gorontalo - Danau Limboto merupakan danau terbesar di Provinsi Gorontalo, bahkan danau ini merupakan sumber penghidupan sebagian besar masyarakat Kabupaten Gorontalo yang berprofesi sebagai nelayan. Namun, musim kemarau yang melanda Gorontalo selama dua bulan terakhir ini membuat Danau Limboto tak bisa lagi jadi andalan.

Kemarau panjang membuat air danau kering kerontang. Surutnya Danau Limboto bisa terlihat dari bibir danau dan pulau kecil yang muncul di permukaan.

Padahal sebelumnya, lokasi itu ditutupi oleh air danau. Akibat surutnya air danau, banyak perahu nelayan yang terparkir. Meski begitu, masih ada nelayan yang mencoba cari ikan di Danau Limboto.

Sabtu siang, 22 September 2018, Mohamad Nawai, warga Desa Hutadaa, Kabupaten/Provinsi Gorontalo memilih melepas lelah di tambatan perahu yang ada di Danau Limboto. Ia baru saja pulang dari mencari ikan.

Di ampingnya terlihat ikan nila. Hanya lima ekor dengan ukuran sedang.

"Lelah juga mencari ikan musim kemarau seperti ini, karena danau saat ini mulai mengering dan tidak bisa diharapkan lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup," katanya sambil menatap Danau Limboto.

Ia menyebut, meski kemarau baru sebulan berlangsung, permukaan Danau Limboto sudah surut sekitar 200 hingga 300 meter.

"Bayangkan saya turun dari setelah subuh, dan pulang setelah pulul 12.00 siang, namun yang saya dapatkan tidak seperti biasa saat bukan musim kemarau. Hari ini saya dapat hanya cukup untuk makan sekali saja dan yang dijual tidak ada," ujarnya.

Di tempat berbeda, Uyun Kadir juga salah satu nelayan mengatakan akibat surutnya air danau, perahunya kini terparkir. "Perahu kami tidak bisa jalan, karena dangkalnya air perahu kami kandas dan akhirnya kami derek sejauh mungkin sampai kami pastikan bahwa perahu tidak akan kandas," ungkapnya

Ia menyatakan akibat surutnya Danau Limboto, berbagai macam jenis ikan mati. Jumlahnya bisa mencapai ribuan yang mati terjebak di eceng gondok.

"Kami berharap kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan revitalisasi Danau Limboto. Ketika ini tidak diselesaikan, maka tinggal menunggu waktu danau ini akan hilang," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.