Sukses

Kesaksian Pemilik Kontrakan Soal Penyekap Gadis Cantik di Karawang

Ada kejanggalan yang diungkapkan pengelola kontrakan pada sosok tukang permak yang diduga membunuh gadis cilik cantik Karawang.

Liputan6.com, Karawang - Rumah kontrakan milik Suhardi di Dusun Rawasari RT 01/03, Desa Jomin Barat, Kotabaru, Karawang yang menjadi lokasi penemuan jasad gadis cilik Ririn Agustin (11) hingga saat ini masih dipasangi garis polisi. Tidak ada aktivitas di rumah petak itu.

Pria yang menyewa kontrakan itu atas nama Anton. Pria yang diduga sebagai pembunuh Ririn tak terlihat lagi sejak hari kedua gadis cilik yang masih duduk di kelas 6 SD itu menghilang.

Hilangnya Anton menguatkan dugaan warga dan keluarga bila lelaki tersebut merupakan pembunuh Ririn. Di lokasi kontrakan itu, jasad gadis cilik ditemukan terbungkus dalam karpet dengan kondisi membusuk.

Penjaga kontrakan, Sukirno menjelaskan kaburnya Anton juga menyisakan cerita di balik kasus pembunuhan. Pria asal Sumatera itu juga belum membayar biaya sewa kontrakan.

"Penghuni kontrakan TKP pembunuhan bocah belum bayar biaya kontrakan satu bulan, sebesar Rp 350 ribu," kata Sukirno, Jumat (21/9/2018).

Sukirno menerangkan kontrakan yang ditempati tukang permak jins itu merupakan milik Suhardi, warga Jawa Tengah. Ia hanya bertugas mengurus kontrakan 11 pintu itu.

Saat ada yang hendak mengontrak, ia biasanya selalu meminta calon penghuni menyerahkan identitas. Khusus untuk Anton, ia tidak memintanya karena saat datang ke kontrakan, ia bersama temannya, Ade, yang juga warga sekitar kontrakan.

"Setiap warga yang akan mengontak selalu ditanya identitas, namun penghuni kontrakan no 37 lengah tidak ditanya identitas," katanya.

Sukirno mengaku dimintai keterangan oleh penyidik polisi bersama lima orang saksi lainnya. Ia dicecar terkait keberadaan terduga pelaku yang hilang usai korban ditemukan meninggal dunia di kamar mandi yang dihuni terduga Anton.

"Saya diperiksa penyidik selama enam jam, dimintai keterangan terkait terduga pelaku yang menghuni salah satu kontrakan yang menjadi TKP penemuan jasad bocah korban pembunuhan," paparnya.

Selama menghuni dua bulan, Sukirno mengaku tidak pernah berinteraksi dengan penghuni kontrakan tersebut. Karena itu, ia tidak mengetahui persis kepribadian terduga pembunuh gadis cantik tersebut. Ia hanya bersinggungan dengan Anton saat menagih sewa kontrakan.

"Saya sempat menanyakan pembayaran kontrakan, namun ia selalu mengulur waktu," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.