Sukses

Nasib Tragis Bocah Kala Seberangi Sungai Citanduy dengan Gedebok Pisang

Tangan Aditya terlepas dari gedebok pisang. Tiga temannya panik saat Aditya tenggelam di Sungai Citanduy

Liputan6.com, Cilacap - Sebagaimana anak-anak yang tumbuh di sekitar bantaran sungai, Adiyta Firmansyah (12) pun akrab dengan Sungai Citanduy. Di sungai yang membelah Jawa Barat dengan Jawa Tengah ini, ia bersama sekawanannya kerap menghabiskan waktu.

Ada kalanya, mereka memancing. Di saat lain, mereka berenang atau hanya sekadar bermain di sungai yang berarus tenang lantaran keberadaan Bendungan Menganti di bagian hilirnya ini.

Rabu, 19 September 2018, seusai sepulang sekolah, Aditya bersama tiga teman sekolahnya di SD Negeri 02 Madura Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah memancing di sungai yang bermuara di Laguna Segara Anakan ini.

Mereka pun sempat pulang dan berganti baju. Usai itu, petualangan pun dimulai. Keempat anak ini lantas memancing dari pinggiran Sungai Citanduy.

Tak berapa lama kemudian, barangkali lantaran bosan memancing mereka pun berganti acara. Tanpa dikomando, mereka pun terjun ke sungai dan bermain.

“Mungkin karena cuaca panas kemudian berenang,” kata seorang relawan Search and Rescue (SAR) di Kecamatan Wanareja, Jajang Ruspendi, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 20 September 2018.

Enath ide dari mana, Aditya mengajak rekannya untuk menyeberangi Sungai Citanduy yang cukup luas. Tetapi, tak ada satu pun yang mengikuti ajakan Adiyta untuk nekat menyeberangi sungai dengan lebar puluhan meter ini.

Ia pun meraih gedebok pisang yang ditemukannya dan segera mengehelanya ke sisi selatan sungai Citanduy. Celaka, belum sampai ke sisi seberang, Aditya kehabisan tenaga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penemuan Bocah Korban Tenggelam Sungai Citanduy

Pegangan tangannya terlepas dari gedebok pisang. Tiga temannya panik saat Aditya tenggelam di Sungai Citanduy, namun tak bisa berbuat banyak lantaran kedalaman air mencapai 3-6 meter.

“Temannya juga mau menolong. Tapi kan ya namanya juga anak-anak.” ucap Jajang.

Warga setempat pun segera berdatangan begitu tahu ada anak tenggelam di Sungai Citanduy. Beberapa di antaranya berusaha mencari dengan menyelam. Ada pula yang menyisir hingga ke wilayah Bendung Menganti.

“Kelihatannya di atas arusnya tenang. Tapi arus bawahnya masih cukup kuat,” dia mengungkapkan.

Lantaran tak kunjung ditemukan, warga pun melapor ke pemerintah desa yang lantas meneruskannya ke kepolisian dan Basarnas Pos SAR Cilacap. Pencarian dengan peralatan lebih lengkap pun dimulai.

Juru Bicara Basarnas Pos SAR Cilacap, Saeful mengatakan Basarnas mengerahkan satu regu SAR, perahu karet, peralatan SAR lengkap, berikut alat penyelaman. Mereka dibantu oleh warga setempat dan sejumlah potensi SAR lokal lainnya.

Namun, lantaran sudah petang, hari beranjak gelap. Pencarian pun tak membuahkan hasil maksimal. Hingga pukul 23.00 WIB, korban tak ditemukan.

“Pencarian dihentikan sementara dan diteruskan Kamis pagi,” ucap Saeful.

Matahari menyingsing di ufuk timur ketika tim SAR gabungan mulai mencari keberadaan anak pasangan Sueb-Entin ini. Akhirnya, sekitar pukul 07.15 WIB, korban ditemukan. Sayangnya, saat ditemukan, ia sudah tak bernyawa.

Jenazah pun lantas diperiksa tim medis dan kepolisians sebelum dipulangkan kepada keluarganya. Kamis, almarhum Aditya dimakamkan.

Saeful berharap setelah terjadi peristiwa ini orang tua lebih mengontrol anak-anaknya, terutama yang tinggal di daerah berisiko tinggi. Dibutuhkan kerjasama seluruh pihak agar tak terjadi lagi peristiwa serupa di masa mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini