Sukses

Bangunan Mirip Candi Tempat Orang Suci Ditemukan di Lereng Gunung Wilis

Bangunan berbentuk mirip arca tersebut diyakini diduga sebagai Widaya Mendala Kaguruan atau tempat bergurunya para resi.

Liputan6.com, Kediri - Bangunan berbentuk mirip candi peninggalan kerajaan Kadiri ditemukan diatas lereng kaki Gunung Wilis. Lokasinya berada di area Hutan KPH Kediri di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

Bangunan berbentuk mirip arca tersebut diyakini sebagai Widaya Mendala Kaguruan atau tempat bergurunya para orang suci atau resi.

Temuan ini menguat, setelah ditemukan barang purbakala di lokasi berupa batu bata struktur candi serta sebuah patirtan dan peripih mirip pecahan uang koin.

"Biasanya Patirtaan digunakan untuk membersihkan diri sebelum melakukan kegiatan ritual atau ibadah," tutur Endah Setiyowati, Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Disbudparpora Kota Kediri, Rabu 19 September 2018.

Guna membuktikan keaslian benda purbakala tersebut, pihak Disbudparpora mendatangkan Balai Pelesetarian Cagar Budaya Trowulan Mojokerto Jawa Timur, untuk dilaksanakan penelitian sekaligus Esvakasi.

"Ada 17 orang dari BPCB yang sudah datang ke lokasi untuk Esvakasi tahap pertama. Esvakasi tahap kedua nunggu nanti tahun 2019," katanya.

Jika dilihat dari lokasi penemuan candi yang lokasinya berada disebelah selatan situs Goa Selomangkleng tempat Muksho (Bertapa untuk meninggalkan keduniawian) Dewi Kili Suci, kemungkinan ada saling keterkaitan satu sama lain.

Selain Goa Selomangkleng, di sekitar kawasan tersebut ada juga situs purbakala lainnya. Diantaranya Goa Selobale dan Goa Padedean "Kemungkinan masih ada keterkaitan, tetapi masih belum bisa dipastikan," ucapnya.

Jika dilihat dari lokasi Goa Selomangkleng yang dahulu kala dipergunakan Dewi Kili Suci untuk Muksho, kemungkinan mereka membuat candi yang dipergunakan untuk ritual (Bertapa) menuntut ilmu disana.

Untuk dapat mencapai lokasi penemuan benda purbakala mirip candi itu harus ditempuh dengan jalan kaki menyusuri hutan di lereng kaki Gunung Wilis. Jarak tempuh menuju ke atas kurang lebih 3 Kilo Meter. Jalanya yang menanjak diperlukan ke hati -hatian saat berjalan.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaaan dan Olahraga Kota Kediri, Nur Muhyar mengatakan, jika benda purbakala tersebut diduga kuat peninggalan zaman kerajaan Kadiri.

"Setelah dilakukan eskavasi memang sebagian dari peninggalan Kadiri sudah ditemukan, tetapi itu tahunya berapa masih dalam penelitan para ahlinya, para Arkeolog yang kita tunggu laporanya," tutur Nur Muhyar.

Sambil menunggu waktu eskavasi tahap kedua nantinya di tahun 2019, Nur Muhyar menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan banyak kegiatan disana. "Supaya tidak terjadi kerusakan, tidak terjadi pemindahan," ujar Nur Muhyar.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.