Sukses

Kisah Ayam Hitam dan Sejarah Desa Cemani Sukoharjo

Karakteristik masyarakat Cemani Sukoharjo tak berbeda jauh dibanding Kota Bengawan lantaran jarak antarwilayah hanya dibatasi sungai. Namun, apa hubungannya desa ini dengan si ayam hitam itu?

Sukoharjo - Begitu mendengar nama Cemani, yang terbayang adalah ayam hitam legam. Namun, ada sebuah desa bernama Cemani di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Wilayah Desa Cemani berbatasan dengan Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Solo.

Karakteristik masyarakat Cemani Sukoharjo tak berbeda jauh dibanding Kota Bengawan lantaran jarak antarwilayah hanya dibatasi sungai. Namun, apa hubungan desa ini dengan si ayam hitam itu?

Di balik kemajemukan karakteristik masyarakat itu, Cemani menyimpan histori yang cukup menarik. Konon asal nama desa tersebut berasal dari jenis ayam ras lokal yang bulunya bewarna serba hitam itu. Cerita rakyat asal usul Desa Cemani Sukoharjo diwariskan oleh nenek moyang secara turun-temurun.

Cerita rakyat itu tak bisa dipisahkan dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pada masa lalu, sebagian lahan wilayah Desa Cemani merupakan tanah lapang. Sebagian lahan lainnya merupakan perkebunan yang ditanami buah-buahan.

"Rombongan kerabat keraton hendak berburu rusa di hutan. Mereka berjalan kaki dari Solo menuju Sukoharjo," kata seorang sesepuh Desa Cemani, Suwiryo, saat berbincang dengan Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Dia mengisahkan rombongan kerabat Keraton Solo berjalan kaki ratusan kilometer. Sesekali mereka beristirahat untuk melepas lelah dan menyantap bekal makanan dan minuman. Lantaran berjalan kaki tanpa henti selama berhari-hari, anggota rombongan kerabat Keraton Solo didera kelelahan fisik.

 

Baca berita menarik lainnya di Solopos.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejarah Desa Cemani

Rombongan kerabat Keraton Solo akhirnya memilih beristirahat di tanah lapang yang dikelilingi pohon rindang. Mereka beristirahat sambil memulihkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan jauh.

"Saat rombongan kerabat keraton tengah istirahat, tiba-tiba muncul seekor ayam jantan berwarna serba hitam dari ujung kepala hingga kaki. Mereka kaget sekaligus kagum terhadap ayam itu," ujar dia.

Salah satu anggota kerabat keraton lantas menangkap ayam itu dan dimasukkan ke dalam kotak kayu. Mereka mengurungkan niat untuk berburu dan langsung kembali ke keraton setelah menangkap ayam.

Lokasi munculnya ayam warna hitam itu diberi nama cemani sesuai jenis ayam tersebut. "Warna ayam itu serba hitam legam dan sangat menarik perhatian kerabat keraton. Saat itu, ayam cemani yang baru saja ditangkap menjadi hewan peliharaan kerabat keraton," papar dia.

Di sisi lain, seorang warga Desa Cemani, Ahmadi, mengatakan terdapat petilasan kerabat keraton di wilayah Desa Cemani. Bisa jadi, mereka memang sering berburu hewan liar di wilayah itu. Selama ini, ada beberapa warga setempat yang memelihara ayam cemani di rumahya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.