Sukses

Modal Tusuk Gigi, Penipu Spesialis Mesin ATM Kuras Saldo Rp 400 Juta

Pelaku pembobol ATM mengganjal mesin ATM menggunakan tusuk gigi sebelum beraksi.

Surabaya - Resmob Polrestabes Surabaya berhasil menangkap dua pelaku pembobol ATM, Supardi (51) dan Riyanda Winata (25). Kedua pelaku diringkus di sebuah hotel di Jalan KH Asnawi, Kudus, Jawa Tengah.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, salah seorang tersangka adalah residivis kasus yang sama, dan ditangkap dua tahun yang lalu.

Modus yang dipakai Supardi juga sama seperti yang dilakoninya dua tahun lalu. Dia menyamar sebagai petugas mesin ATM salah satu bank swasta. Dia menyasar mesin ATM yang terdapat di beberapa minimarket dan swalayan.

Supardi mengganjal mesin ATM itu dengan tusuk gigi. Sehingga saat ada orang yang hendak mengambil uang di mesin itu, kartu ATM tidak bisa masuk.

"Nasabah yang akan menarik uang tentu kesulitan. Saat itulah pelaku berpura-pura membantu," lanjut Sudamiran kepada Jawapos.com.

Mantan Kasatreskoba Polrestabes Surabaya itu menambahkan, Supardi yang berpura-pura sebagai petugas bank lantas meminta kartu ATM korban. Dia berpura-pura mencoba memasukkan kartu ATM itu ke dalam mesin.

"Padahal dia sudah tahu kalau kartu nggak akan mungkin bisa masuk. Wong sudah diganjal tusuk gigi sama dia," tambahnya.

Saat berusaha memasukkan kartu milik korban, Supardi juga menanyakan PIN ATM. Korban yang tidak sadar dan terbuai dengan bantuan Supardi tanpa sungkan menyebut kombinasi nomor PIN. Supardi cuma bermodal ingatan kuat, saat korban membocorkan PIN.

Setelah mendapatkan kombinasi PIN, secepat kilat tangan Supardi menukar kartu ATM. "Pelaku sudah menyiapkan kartu ATM palsu yang persis dengan milik korban. Tentunya korban mengira kartu palsu itu miliknya sendiri," ujar perwira polisi dengan dua melati di pundak itu.

Di Surabaya sendiri, Supardi sudah beroperasi selama tiga bulan. Dia beraksi bersama Riyanda yang berperan sebagai sopir. Selama kurun waktu tersebut mereka sudah berhasil membobol saldo tabungan para korban senilai RP 400 juta.

Sejauh ini baru ada dua korban yang melapor ke polisi. Namun, polisi meyakini bila jumlah korban di Kota Pahlawan lebih dari dua orang. "Makanya kami imbau ke masyarakat yang merasa jadi korban pembobolan ATM dengan modus serupa bisa segera melapor," pesan Sudamiran.

 

Baca juga berita menarik Jawapos.com lainnya di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.