Sukses

Jaringan Ibu Muda Bandar Sabu Antarkota Sasar Anak Muda

Riza Ardhyanti Fahriya (24), ibu muda warga Dusun Bendorejo, Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Mojokerto, harus berurusan dengan polisi lantaran diduga terlibat peredaran narkoba jenis sabu.

Mojokerto - Riza Ardhyanti Fahriya (24), ibu muda warga Dusun Bendorejo, Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Mojokerto, harus berurusan dengan polisi lantaran diduga terlibat peredaran narkoba jenis sabu.

Ibu satu anak ini diamankan bersama tiga pengedar lainnya, yaitu Febri Sulistianto (24), warga Dusun Turi, Desa Pohjejer, Kecamatan Gondang, Adin Yaksono Aji (23) warga Dusun Ketegan, Kecamatan Gondang, dan Migfar Ahmad Sahid (28) warga Dusun Treceh, Desa Sajen, Kecamatan Pacet.

"Keempatnya langsung kami lakukan penahanan," ungkap Kasatnarkoba Polres Mojokerto, AKP Sahari. Empat tersangka yang diduga masih dalam satu jaringan ini ditangkap di tiga lokasi berbeda.

Pertama, Migfar dibekuk di jalan Kelurahan/Kecamatan Mojosari Senin (10/9) sekitar pukul 18.30. Saat itu, dia sedang menunggu pelanggan sembari membawa satu paket sabu kemasan plastik klip. "Beratnya sekitar 0,32 gram," tuturnya.

Dari tangan tersangka turut diamankan satu handphone (HP). Nah, bermodal percakapan dalam HP ini, petugas kemudian mengembangakan ke pelaku lainnya. Sekitar pukul 22.30, petugas giliran menangkap Adin Yaksono di jalan Desa Padi, Kecamatan Gondang.

Adin ditangkap setelah dipancing petugas dari lokasi persembunyian. "Dari tangan Adin, kami amankan satu paket sabu-sabu dengan berat 0,32 gram juga," tandas Sahari.

Petugas yang sudah mengantongi identitas dua pelaku lainnya, termasuk Riza Ardhyanti Fahriya kembali melakukan perburuan.

Hingga akhirnya Riza dan Febri berhasil ditangkap bersamaan. Dari tangan keduanya ditemukan satu paket sabu seberat 0,18 gram, dua unit HP, dan dua bendel plastik klip.

"Hasil keterangan tersangka, mereka memang satu jaringan," tandasnya.

Kata Sahari, keempatnya biasa bekerja sama saat mengedarkan sabu-sabu. Sasaran mereka rata-rata adalah para pengguna dengan usia produktif. Sementara untuk satu paket biasa dijual seharga Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.  

Sahari mengaku pihaknya juga sudah mengantongi beberapa nama pelaku lain diduga sebagai pemasok sabu-sabu. Saat ini mereka dalam pengejaran. "Mereka ini jaringan antarkota," pungkasnya.

Baca juga berita Jawapos.com lainnya di sini.

 Simak juga video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.