Sukses

Surabaya Kini Lebih Adem, Apa Rahasianya?

Risma, Wali Kota Surabaya juga berambisi membuat kebun raya mangrove pertama di Indonesia.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menyatakan suhu di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengalami penurunan hingga 2 derajat Celcius akibat dari banyaknya pembangunan taman dan hutan kota.

Tri Rismaharini mengatakan, awalnya suhu di Kota Pahlawan berkisar di antara 34-36 derajat Celsius. Saat itu pula, kondisi Surabaya masih kotor dan panas.

"Namun kini suhu di Surabaya sudah turun 2 derajat Celsius karena kami banyak membangun taman dan juga hutan kota, termasuk pula berbagai program lingkungan, seperti 'car free day' dan berbagai program lainnya," katanya, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/9/2018), dilansir Antara.

Risma mengaku setiap tahunnya, Pemkot Surabaya membangun 10-20 taman di berbagai titik di Kota Surabaya. Setiap tahun, pemkot juga membangun dua lokasi hutan kota dan setiap tahunnya ada 10-15 lapangan olahraga dibangun di berbagai titik di Kota Surabaya.

"Kami juga sedang mengerjakan pembangunan Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia. Kami juga terus melakukan revitalisasi sungai, sehingga inilah yang berpengaruh pada penurunan suhu di Surabaya," ujarnya.

Pernyataan ini juga disampaikan Risma pada saat menjadi pembicara di empat sesi pra forum dalam kongres tentang perkotaan bertararaf internasional "United Cities and Local Goverment" (UCLG) Asia Pasific (Aspac) yang digelar di gedung Dyandra Convention Hall Surabaya pada Rabu, 12 September 2018.

Risma menjelaskan tentang wilayah Kota Surabaya yang mana 50 persennya terdiri dari perkampungan. Saat awal-awal menjabat sebagai wali kota, Risma mengatakan kondisi perkampungan di Surabaya identik dengan kumuh dan banyak anak-anak yang tidak berpendidikan serta banyak penyakit menular.

"Tapi kini sudah berubah. Kampung menjadi potensi terbesar kami, karena saat ini kondisinya sudah bersih dan bisa mengolah sampah secara mandiri. Setelah itu, mereka menanam pohon di kampung-kampung mereka, sehingga saat ini penyakit di perkampungan juga menurun drastis," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.